SEA Games 2023 Adaptasi Aturan Baru Tanpa Pemain Senior, Indra Sjafri Susun Strategi untuk Skuad Timnas U-22
Pelatih Timnas Indonesia U-22 untuk SEA Games 2023, Indra Sjafri. (Foto: Dok. PSSI)

Bagikan:

JAKARTA - Pelatih timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri sudah mengantongi strategi terkait aturan baru di ajang SEA Games 2023 Kamboja. Dalam aturan baru itu disebutkan, pemain senior tidak boleh disertakan untuk cabang olahraga sepak bola.

Padahal saat SEA Games 2021 aturan ini belum berlaku. Shin Tae-yong selaku pelatih timnas saat itu bahkan memboyong tiga nama seperti Rachmat Irianto, Marc Klok, dan Fachrudin Aryanto dalam tim.

Terkait aturan baru SEA Games di tahun ini, Indra Sjafri tak mempermasalahkannya. Sebab baginya fokus utama yang akan dibangun adalah dengan memanfaatkan pemain yang ada di skuad.

“Tidak ada pemain senior untuk SEA Games kali ini (karena peraturan baru), jadi kami full pemain U-22 kelahiran 2001 dan 2002," ujar Indra Sjafri selepas memimpin sesi latihan timnas U-22 pada Kamis, 2 Maret di kawasan Gelora Bung Karno.

Sikap tenang dan santai sang pelatih terkait aturan itu bukan tanpa sebab. Indra Sjafri merasa bisa mengatasinya dengan memilih pemain yang tepat guna menjalankan taktik yang sesuai dengan filosofinya.

"Kita lihat nanti, yang pasti setiap pelatih punya game plan dan filosofi sendiri, tapi yang menentukan kualitas (tim) ya (performa) pemain," ujarnya.

"Kami akan mulai bangun tim inti yang akan kita bawa ke Kamboja. Pemain yang sesuai dengan filosofi saya," sambung Indra Sjafri.

Sebagai persiapan tampil di SEA Games 2023 di Kamboja pada 5-17 Mei mendatang, saat ini timnas U-22 telah memasuki hari kedua untuk pemusatan latihan (TC). Total ada 34 nama yang dipanggil Indra Sjafri untuk menjajal kesempatan berebut tempat di tim utama.

Dalam TC kali ini yang diisi 60 persen wajah-wajah baru, Indra Sjafri bakal membagi agenda menjadi dua gelombang. Pertama akan digelar pada 1-8 Maret, kemudian akan ada gelombang kedua pada 9-16 Maret untuk menentukan hasil akhir pemain yang berhak ikut ke Kamboja.