Keputusan Flandy Limpele Mundur dari Pelatnas Cipayung Menuai Polemik, PBSI: Kurang <i>Fair</i>
Mantan pelatih pelatnas bulu tangkis Indonesia, Flandy Limpele. (Foto: PBSI)

Bagikan:

JAKARTA - Keputusan mengejutkan diambil Flandy Limpele. Dia memutuskan meninggalkan posisinya di Pelatnas PBSI untuk bergabung dengan timnas Hong Kong.

Padahal, Flandy baru sebulan menduduki posisinya sebagai pelatih ganda campuran Pelatnas Cipayung. Ada kabar, ini bentuk kekecewaan dari Flandy yang merasa posisinya tak sesuai dengan kontrak.

Flandy merasa seharusnya melatih tim utama, bukan pratama. Selain itu, ada juga masalah terkait gaji.

Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta mengatakan keputusan Flandy meninggalkan jabatan di pusat pelatih nasional (Pelatnas) jelas perlu dihormati. Akan tetapi, keputusan itu dianggap kurang elegan.

"Soal keputusannya tiba-tiba melatih ke negara lain, rasanya itu juga kurang fair. Dia tidak pernah memberitahukan ke PBSI pada bulan-bulan sebelumnya. Tahu-tahu dengan diam-diam dia menerima pinangan negara lain dan kemudian baru mengirim surat pengunduran diri," tambah dia.

Nama Flandy masuk dalam daftar jajaran pelatih PBSI tahun 2023 setelah direkrut induk bulu tangkis nasional itu tahun lalu. Ia diberikan kepercayaan untuk menukangi sektor ganda campuran pratama sehingga keputusannya pun sempat mengejutkan.

Alex mengatakan bahwa Flandy sendiri menyampaikan kesediaan menjadi juru taktik pratama sejak bergabung dengan Pelatnas pada awal 2022 lalu. Namun, tidak ada komitmen terkait promosi jabatan untuk menjadi pelatih utama ganda campuran menggantikan Nova Widianto.

"Dari awal tidak pernah ada pembicaraan atau janji PBSI akan menarik dia sebagai kepala pelatih pelatnas utama. Dia mungkin lupa. Dia juga sudah berkomitmen dan bersedia untuk melatih pemain-pemain muda di pelatnas pratama," ujar Alex.

Untuk naik posisi menjadi pelatih utama, seorang pelatih harus membutuhkan proses dan waktu yang tidak singkat. Setidaknya ia perlu membuktikan diri di level pratama sebelum mendapat pertimbangan dari pengurus PBSI.

Alex menjelaskan promosi jabatan pelatih di Pelatnas biasa harus melalui berbagai pertimbangan yang matang. Apalagi Flendy sendiri belum setahun bertugas dan belum memiliki prestasi besar yang membanggakan sebagai pelatih ganda campuran pratama.

"Pasalnya, dia juga belum membuktikan hasil polesannya. Belum ada prestasi besar yang bisa dibanggakan untuk diberi kepercayaan sebagai pelatih kepala pelatnas utama," ucap Alex Tirta.

Selain itu, Alex juga memberikan penjelasan ihwal gaji pelatih. Ia mengatakan bahwa PBSI sudah berkomitmen dan memprogramkan kenaikkan upah untuk semua pelatih per Januari tahun 2023.

Oleh karena itu, tidak benar jika induk bulu tangkis nasional itu dianggap tidak berkomitmen perihal pendapatan pelatih.

"Dia sepertinya takut dan tidak berani menerima tantangan membina pemain-pemain muda sektor ganda campuran di pelatnas pratama yang tantangannya jauh lebih berat dibanding melatih pemain yang sudah jadi," ujar Alex.