YOGYAKARTA – Ada beberapa pelatih badminton asal Indonesia yang memilih berkarier di luar negeri, setelah hengkang dari Pelatnas Cipayung. Salah satunya adalah Flandy Limpele.
Flandy yang belum genap satu tahun menjadi pelatih ganda campuran Indonesia, memutuskan untuk hengkang dari Pelatnas Cipayung dan bergabung dengan Asosiasi Bulu Tangkis Hong Kong. Di sana, ia diberi jabatan kepala pelatih sektor ganda campuran.
Kepergian Flandy disinyalir akibat tak mendapat kesempatan untuk menduduki posisi kepala pelatih ganda campuran utama yang kosong selepas ditinggalkan Nova Widianto.
Sebelum bergabung dengan pelatnas Cipayung, Flandy termasuk salah satu pelatih badminton Indonesia di luar negeri yang sukses.
Lewat tangan dinginnya, ia berhasil menjadikan ganda putra India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty menjadi pasangan yang disegani.
Flandy menjadi pelatih timnas bulu tangkis India sejak Maret 2019. Berkat asuhan Flandy, Rankireddy/Shetty kerap jadi batu sandungan bagi pebulutangkis top negara lain.
Setelah melatih India, Flandy lantas hijrah ke Malaysia. Di negeri jiran, Flandy berhasil menyuguhkan efek yang berbeda. Puncaknya saat ganda putra yang dipoles Flandy yakni Aaron Chia/Soh Wooi Yik mampu menyingkirkan Kevin/Marcus di babak perempat final Olimpiade Tokyo 2020.
Pada April 2022, Flandy dipanggil PBSI untuk melatih ganda campuran di Pelatnas Cipayung. Akan tetapi, belum genap setahun menukangi ganda campuran, Fandy hengkang dan berlabuh ke Asosiasi Bulu Tangkis Hongkong.
Selain Flandy Limpele, siapa saja pelatih badminton Indonesia yang memilih berkarier di luar negeri?
Pelatih Badminton Indonesia di Luar Negeri
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut pelatih badminton Indonesia yang sukses mengukir prestasi di luar negeri.
- Rexy Mainaky
Rexy Mainaky merupakan legenda bulu tangkis Indonesia yang menjadi pelatih timnas bulu tangkis Malaysia.
Sebelum menukangi timnas bulu tangkis Malaysia, Rexy bergabung dengan asosiasi bulu tangkis Thailand (BAT).
Rexy dikontrak oleh BAT sebagai pelatih kepala pada 5 Januari 2017. Akan tetapi, ia baru tiba di negeri Gajah Putih pada 6 Januari 2017 untuk menandatangani kontrak berdurasi setahun dengan BAT.
Presiden BAT saat itu, Patama Leeswadtrakul mengaku percaya pengalaman Rexy sebagai pemain dan pelatih mampu membantu Thailand untuk meraih medali Olimpiade.
Asal tahu saja, sejak bulu tangkis dipertandingkan pada Olimpiade 1992, Thailand belum pernah meraih sekeping medali pun.
Saat menjadi pelatih kepala, Rexy membawa tim putri Thailand menjadi runner-up Piala Uber 2018 saat digelar di Bangkok, Thailand.
Selain Thailand dan Malaysia, Rexy tercatat pernah menjadi pelatih untuk timnas bulu tangkis Inggris.
Berikut sederet prestasi yang pernah ditorehkan Rexy selama menjadi pelatih di luar negeri:
- Nathan Robertson/Gail Emms (Timnas Inggris) meraih medali perak ganda campuan Olimpiade Athena 2004.
- Nathan Robertson/Gail Emms menjuarai All England 2005.
- Koo Kien Keat/Tan Boong Heong (Timnas Thailand) meraih medali emas Asian Games Doha 2006.
- Nathan Robertson/Gail Emms merebut gelar di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2006.
- Koo Kien Keat/Tan Boong Heong menjuarai All England 2007.
- Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Timnas Thailand) menduduki peringkat 1 BWF di sektor ganda campuran.
BACA JUGA:
- Mulyo Handoyo
Selain Rexy Mainaky, Mulyo Handoyo juga termasuk salah satu pelatih badminton Indonesia di luar negeri yang memiliki prestasi membanggakan.
Mulyo terbukti pandai mengorbitkan pebulu tangkis hebat di nomor ganda putra. Salah satu yang paling terkenal adalah Taufik Hidayat. Legenda bulu tangkis Indonesia itu merupakan produk dari tangan dingin Mulyo Handoyo.
Beberapa prestasi yang pernah ditorehkan oleh Mulyo Handoyo sebagai pelatih, antara lain:
- Taufik Hidayat menduduki peringkat 1 BWF di sektor tunggal putra
- Taufik Hidayat meraih medali emas tunggal putra Olimpiade Athena 2004
- Taufik Hidayat merebut gelar di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2005
- Loh Kean Yew merebut gelar di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2021
- Hendrawan
Hendrawan merupakan pelatih badminton asal Indonesia yang berkarier di Malaysia. Ia sudah bergabung dengan Association Malaysia (BAM) sejak 2009.
Hendrawan dikontrak BAM setelah menjadi pelatih Pelatnas PBSI selama 5 tahun. Kepergiannya saat itu menjadi pukulan telak bagi Indonesia. Apalagi, dirinya pergi usai menemani tim Merah Putih di Piala Sudirman. Kala itu, Indonesia dibungkam Korea Selatan di babak semifinal.
Prestasi yang pernah ditorehkan Hendrawan selama menjadi pelatih tunggal putra timnas bulu tangkis Malaysia, yakni:
- Lee Chong Wei meraih medali emas tunggal putra SEA Games Manila 2005
- Lee Chong Wei meraih medali perak tunggal putra Olimpiade Beijing 2008, London 2012, dan Rio 2016
- Lee Chong Wei menjuarai All England 2010, 2011, 2014, 2017
Demikian informasi tentang pelatih badminton Indonesia di luar negeri yang punya prestasi membanggakan. Baca terus VOI.ID untuk mendapatkan berita menarik lainnya.