Kembali Disinggung Mengenai Intervensi Pemerintah, Erick Thohir Pamer soal Surat dari Presiden FIFA
Ketum PSSI, Erick Thohir (kanan) saat konferensi pers seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin, 20 Februari. (Foto: Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)

Bagikan:

JAKARTA – Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir, menepis isu intervensi pemerintah. Dia mengatakan, kehadirannya bersama Menpora Zainudin Amali dalam kepengurusan PSSI bukan sebuah bentuk intervensi.

Dia mengatakan, jika kehadiran mereka dianggap sebagai intervensi pemerintah, tentu FIFA akan langsung menjatuhkan sanksi saat mereka terpilih dalam Kongres Luar Biasa PSSI, 16 Februari lalu. Saat itu, KLB dihadiri perwakilan dari FIFA.

Menurut Erick, FIFA justru memberikan dukungan. Hal ini ditunjukkan dengan surat yang dikirimkan Presiden FIFA Gianni Infantino.

"Kalau ini intervensi, kemarin saya habis dipilih, FIFA pasti langsung memberi sanksi, kok malah dapat surat. Dalam surat itu Presiden FIFA secara pribadi, ini kata-kata yang saya rasa rekan-rekan Exco tidak pernah mendapatkannya, biasanya hanya FIFA, tapi ini secara pribadi mendukung," kata Erick dalam konferensi pers di Istana Negara, Senin, 20 Februari 2023, seperti yang dipantau dari akun YouTube resmi Sekretariat Presiden.

"Artinya apa, ini ada kedekatan moral bahwa kami semua yang ada di sini adalah bagian dari sepak bola internasional. FIFA mengharapkan perubahan itu, apalagi didukung oleh pemerintah," tambah mantan Presiden Inter Milan tersebut.

Erick menegaskan adanya pejabat pemerintah di tubuh induk sepak bola nasional itu tidak bisa disamakan dengan intervensi. Dia justru menyebutnya sebagai bentuk kerja sama yang bertujuan mengubah wajah sepak bola Indonesia.

Ia melanjutkan pemilihan kepengurusan saat ini pun sama sekali tidak melanggar statuta PSSI. Selain itu, semua anggota komite di periode jabatan 2023-2027 yang terpilih di kongres luar biasa (KLB) punya rekam jejak di sepak bola.

"Saya merasa kita ini mau kerja sama bukan intervensi. Kalau intervensi itu memaksakan kehendak pemerintah. Contohnya, kepengurusan ini semua wakil pemerintah. Kepengurusan ini dipaksakan tidak sesuai statuta," kata dia.

"Tidak, ini merupakan kolaborasi antara komunitas kami yang memang pencinta olahraga. Track record saya sendiri kalau di sepak bola bukan orang baru, dan kecintaan saya di olahraga tak perlu dipertanyakan lagi," lanjutnya.