JAKARTA – Juara kelas berat IBF, IBO, WBA, WBO, Oleksandr Usyk mendesak Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk melarang atlet Rusia mengikuti Olimpiade di Paris.
Usyk bersuara setelah sebelumnya kompatriotnya, yang juga mantan juara kelas berat, Wladimir Klitschko, mengutarakan hal yang sama. IOC diminta agar tidak mengizinkan atlet Rusia dan sekutunya berpartisipasi di ajang bergengsi itu pada 2024 nanti.
"Anda ingin mengizinkan atlet Rusia untuk berkompetisi di Olimpiade? Pasukan bersenjata Rusia menginvasi negara kami dan membunuh warga sipil," kata Usyk dilansir dari Boxing Scene.
IOC baru-baru ini memutuskan untuk mengizinkan atlet Rusia dan sekutunya Belarusia yang tidak menunjukkan dukungan invasi negara mereka ke Ukraina boleh mengambil bagian di Paris tahun depan nanti.
Dengan syarat, mereka nantinya akan berkompetisi sebagai atlet netral tanpa bendera dan lagu kebangsaan. Namun, keputusan itu membuat IOC dianggap sebagai promotor perang dan mencoreng nilai luhur Olimpiade.
"Tentara Rusia membunuh para atlet dan pelatih Ukraina dan menghancurkan lapangan olahraga serta gedung olahraga. Medali yang akan dimenangkan oleh para atlet Rusia adalah medali darah, kematian, dan air mata," ujar Usyk.
Pada saat Rusia melakukan invasi ke Ukraina tahun lalu, Usyk memutuskan kembali ke tanah airnya untuk membantu militer setempat.
Ia kemudian kembali ke kamp pelatihan dan mempertahankan gelar juara dunianya dengan kemenangan angka dalam pertandingan 12 ronde melawan Anthony Joshua pada Agustus lalu.
Usyk saat ini sedang negosiasi untuk pertarungan perebutan gelar tidak terbantahkan dengan juara dunia WBC Tyson Fury. Pertarungan ini ditargetkan akan berlangsung di Timur Tengah atau Stadion Wembley di Inggris.