Singgung Berlin 1936, Kepala Staf Presiden Ukraina Desak IOC Larang Rusia Ikuti Olimpiade Paris 2024
Ilustrasi Olimpiade Paris 2024. (Wikimedia Commons/Anne Jea)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Staf Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk melarang atlet Rusia berpartisipasi dalam pertandingan Musim Panas Paris 2024, merujuk pada Olimpiade 1936 di Berlin.

"Pertandingan 1936 itu adalah noda dalam sejarah Komite Olimpiade Internasional (IOC)," kata Andriy Yermak dalam artikel opini untuk 'The Athletic', seperti mengutip CNN 8 Februari.

"Diskriminasi terbuka rezim Nazi terhadap orang Yahudi dan 'non-Arya' lainnya sudah menjadi rahasia umum. Tapi itu tidak mengakibatkan pembatalan Olimpiade. Juga tidak menyebabkan skandal politik profil tinggi," sambungnya.

Bulan lalu IOC mengatakan, meskipun akan melarang pejabat, bendera, lagu kebangsaan dan warna Rusia dan Belarusia, "tidak ada atlet yang boleh dicegah berkompetisi hanya karena paspor mereka."

Oleh karena itu, jalur partisipasi atlet dalam kompetisi di bawah kondisi yang ketat harus dieksplorasi lebih lanjut," kata IOC.

IOC mengatakan Dewan Olimpiade Asia telah menawarkan atlet Rusia dan Belarusia kesempatan untuk berkompetisi di Asia, menuai protes dari Kyiv yang menyerukan agar olahragawan Rusia dilarang karena invasi Rusia. Belakangan, IOC mengatakan pihaknya mendukung sanksi yang dijatuhkan terhadap negara-negara tersebut atas invasi Rusia.

"Sanksi terhadap negara dan pemerintah Rusia serta Belarusia tidak dapat dinegosiasikan. Mereka telah dikonfirmasi dengan suara bulat oleh pertemuan KTT Olimpiade baru-baru ini pada 9 Desember 2022," cuit IOC, seperti melansir Reuters.

Yermak mengatakan, gagasan atlet akan berpartisipasi di bawah panji netral "hampir tidak relevan".

"Semua orang sudah tahu siapa mereka dan dari mana mereka berasal. Pada 2014, semua orang juga tahu siapa pasukan khusus Rusia ketika mereka berpura-pura menjadi penduduk Donbas dan Krimea selama aneksasi ilegal mereka," tulisnya.

Panitia penyelenggara Olimpiade Paris 2024 menegaskan, pihaknya akan mematuhi keputusan Komite Olimpiade Internasional (IOC) tentang partisipasi atlet Rusia dan Belarusia dalam Olimpiade, setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak pihak-pihak berwenang untuk melarang keikutsertaan Rusia, seiring dengan invasi ke Ukraina.

Menurut panitia Paris 2024, sanksi tersebut "secara langsung atau tidak langsung memengaruhi partisipasi atlet Rusia dan Belarusia dalam pertandingan kualifikasi tertentu untuk Paris 2024".

Panitia Paris 2024 menjelaskan, tangan mereka terikat pada siapa yang bisa lolos ke Olimpiade Musim Panas berikutnya.

"Terkait kehadiran atlet Rusia dan Belarusia di Paris 2024, perlu diingat bahwa sistem kualifikasi ditentukan oleh federasi internasional, IOC dan IPC (Komite Paralimpiade Internasional)," jelas pihak panitia.

"Harapan kami adalah Olimpiade, Paralimpiade dan para atlet mengalami Olimpiade Paris 2024 dalam semangat perdamaian, menghormati nilai-nilai persaudaraan dan solidaritas," tulis pihak panitia.