Korban Tewas Gempa Turki Bertambah Jadi 9.600 Jiwa, Pengungsi Butuh Tenda dan Makanan di Tengah Musim Dingin
Dampak gempa di Turki. (Wikimedia Commons/VOA)

Bagikan:

JAKARTA - Korban tewas akibat gempa bumi 7,8 SR yang mengguncang Turki pada Hari Senin terus bertambah, dengan penduduk yang selamat membutuhkan tenda serta makanan di tengah suhu musim dingin yang menusuk tulang antara 4 hingga -7 derajat Celcius.

Korban tewas akibat gempa dahsyat yang melanda Turki dan Suriah telah mencapai setidaknya 9.638, menurut pihak berwenang.

Di Turki, jumlah korban tewas telah meningkat menjadi setidaknya 7.108, dengan 40.910 lainnya dilaporkan terluka, menurut SAKOM (Pusat Koordinasi Darurat dan Krisis Kementerian Turki), seperti melansir CNN 8 Februari.

Sementara di Suriah, setidaknya 2.530 orang dilaporkan tewas di wilayah yang dikuasai pemerintah dan wilayah yang dikuasai pemberontak.

Badan-badan bantuan dan pekerja darurat mengatakan jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah karena banyak orang masih terperangkap di bawah reruntuhan, hingga kondisi cuaca yang membekukan menghambat upaya penyelamatan.

Terpisah, keluarga-keluarga di selatan Turki dan Suriah menghabiskan malam kedua dalam cuaca dingin yang membekukan pada Hari Rabu, ketika tim penyelamat yang kewalahan berusaha menyelamatkan orang-orang dari reruntuhan, dua hari setelah gempa besar yang menewaskan lebih

Di Turki, puluhan jenazah, beberapa ditutupi selimut, seprai dan penutup lainnya di dalam kantong jenazah, dijejerkan di luar rumah sakit di Provinsi Hatay.

Banyak orang di zona bencana terpaksa tidur di mobil mereka atau di jalan-jalan di bawah selimut, takut kembali ke gedung-gedung lantaran trauma dengan gempa yang terjadi.

"Di mana tendanya, di mana truk makanannya?" kata Melek (64), di Kota Antakya, Turki selatan, menambahkan bahwa dia belum melihat tim penyelamat, seperti mengutip Reuters.

"Kami belum melihat distribusi makanan di sini, tidak seperti bencana sebelumnya di negara kami. Kami selamat dari gempa, tapi kami akan mati di sini karena kelaparan atau kedinginan di sini," lirihnya.

Kemarin, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengumumkan keadaan darurat di 10 provinsi. Tetapi, penduduk di beberapa kota Turki yang rusak menyuarakan kemarahan dan keputusasaan, menilai respons dan tanggapan pihak berwenang lambat.

Gempa Hari Senin merobohkan ribuan bangunan termasuk rumah sakit, sekolah dan blok apartemen, melukai puluhan ribu, dan menyebabkan banyak orang kehilangan tempat tinggal di Turki dan Suriah utara.

Pihak berwenang Turki mengatakan sekitar 13,5 juta orang terkena dampak di daerah yang membentang sekitar 450 km (280 mil) dari Adana di barat ke Diyarbakir di timur. Sedangkan di Suriah, gempa menewaskan orang-orang hingga Hama yang berjakar sekitar 100 kilometer dari pusat gempa.