Menanti Aksi Enzo Fernandez, Sang Pemecah Rekor Transfer Liga Inggris
Pemain baru Enzo Fernandez. (Foto: Twitter/@ChelseaFC)

Bagikan:

JAKARTA – Chelsea resmi mendatangkan Enzo Fernandez dari Benfica. Pemain internasional Argentina itu diikat dengan kontrak hingga musim panas 2031. 

The Blues mendapatkan tanda tangan pemenang Piala Dunia 2022 itu dengan nilai 106,8 juta poundsterling atau setara dengan Rp1,9 triliun. Klausul rilis penuh sang gelandang pun dibayar tepat sebelum jendela transfer ditutup.

"Saya senang dan bersemangat untuk bergabung dengan Pride of London, untuk bermain di liga terbaik di dunia dan bersaing untuk trofi terbesar," kata Fernandez dinukil LiveScore.

"Saya tidak sabar untuk bermain di depan penggemar kami dan membantu rekan satu tim saya di dalam dan di luar lapangan," tambah dia.

Harga ini membuat Fernandez pun menjadi pemain termahal dalam sejarah sepak bola Inggris. Harganya melampaui rekor sebelumnya yang dipegang Jack Grealish saat didatangkan Manchester City tahun 2021.

Chelsea sudah mengonfirmasi, pemain baru mereka itu akan mengenakan No. 5. Nomor itu saat ini lowong setelah ditinggalkan oleh Jorginho, yang bergabung dengan Arsenal jelang penutupan transfer Januari.

Namun, pemain 22 tahun itu tidak akan diizinkan memakai nomor punggung tersebut di Liga Champions Eropa. Ini karena UEFA tidak mengizinkan dua pemain memakai nomor yang sama di klub selama musim yang sama.

"Saya berterima kasih kepada Chelsea dan pemiliknya karena melakukan semua yang mereka bisa untuk menjadikan saya bagian dari proyek ini," katanya.

Lulusan akademi River Plate tersebut bergabung dengan Benfica Juli lalu. Ia kemudian menjadi sorotan setelah dinobatkan sebagai Pemain Muda Turnamen di Piala Dunia 2022 Qatar.

Chelsea mulai mengejar sang bintang sepanjang Januari. Namun, kesepakatan baru tercapai di ujung jendela transfer karena tuntutan yang kompleks dari Benfica terkait struktur kesepakatan.

Fernandez adalah pembelian kedelapan The Blues di jendela transfer Januari ini. Dia mengikuti nama-nama seperti Mykhailo Mudryk dan Benoit Badiashile ke London Barat.