JAKARTA – Pemain Jepang Kaoru Mitoma menjadi tajuk media Inggris selepas muncul menjadi pahlawan Brighton & Hove Albion pada putaran keempat Piala FA melawan Liverpool, di Stadion Falmer, Minggu, 29 Januari 2023.
Satu gol pemain berusia 25 tahun di menit tambahan waktu babak kedua berhasil membawa Seagulls menang 2-1 atas The Reds. Timnya pun lolos ke putaran kelima kompetisi tersebut.
Meski saat ini dianggap sebagai salah satu pemain dengan kemampuan menggiring bola yang jempolan, Mitoma sempat meragukan kemampuannya sendiri di usia 19 tahun.
Itu yang kemudian membuatnya memilih untuk mengesampingkan kontrak profesional di tanah kelahirannya demi meraih gelar sarjana.
Dia kemudian mendaftar di Universitas Tsukuba. Di perguruan tinggi bergengsi di Jepang itulah Mitoma belajar pendidikan jasmani, ilmu olahraga, serta fisiknya.
Di sana ia tumbuh menjadi bintang tim kampus sebelum menulis tesisnya tentang seni menggiring bola. Ilmu yang kemudian membantu dan membuatnya bisa menaklukan bek-bek tangguh seperti Ben White dan Trent Alexander-Arnold di Premier League Inggris.
Every angle of THAT @Kaoru_Mitoma goal! π pic.twitter.com/9xLmIPFmSQ
— Brighton & Hove Albion (@OfficialBHAFC) January 31, 2023
Tidak Siap Secara Fisik
Mitoma memulai kariernya sepak bolanya bersama juara Liga 1 Jepang empat kali, Kawasaki Frontale, pada usia 11 tahun. Penampilannya pun segera membuat tim pelatih saat itu terkesan sehingga ia langsung ditawari kontrak profesional.
Alih-alih menerimanya, Mitoma malah menolak tawaran tersebut karena sadar dirinya belum siap secara fisik. Setelah menolak tawaran itu, ia pun mendaftarkan diri ke Tsukuba, yang secara konsisten berada di peringkat 10 besar universitas terbaik di Jepang.
"Saya hanya merasa belum siap secara fisik dan tidak akan langsung berada di tim utama. Saya pikir langkah terbaik adalah mendapatkan lebih banyak waktu bermain dan menjadi lebih baik," ujar Mitoma kepada The Athletic, dikutip The Sun.
Keputusan masuk perguruan tinggi itu tidak hanya memberikan Mitoma kesempatan untuk memahami fisik manusia, tetapi juga memungkinkannya untuk berkembang sebagai pesepak bola. Di Jepang, bermain sepak bola di tingkat universitas diakui sebagai standar yang lebih tinggi dibanding Eropa.
Mitoma pun kemudian terpilih untuk mewakili Jepang di turnamen Universiade 2017 dan 2019, Asian Games 2018, serta Turnamen Toulon 2019 bersama tim nasional Jepang U-23.Selain itu, ia bermain di Kanto University Soccer League bersama Tsukuba serta masuk dalam tim all-league XI dalam tiga musim terakhirnya.
Selama mengenyam pendidikan di universitas, Mitoma juga tercatat sukses mengangkat gelar Denso Cup pada tahun 2019.
BACA JUGA:
Ahli Menggiring Bola
Pemain yang terkenal dengan kecepatan dan kemampuan menggiring bola yang unik itu kemudian menulis tesis pada tahun terakhirnya di universitas. Karya ilmiahnya itu pun fokus pada seni menggiring bola.
Ia menghubungkan tesis itu dengan kemampuannya serta apa yang membuat seorang pesepak bola bisa menggiring bola dengan baik.
"Itu adalah subjek yang paling mudah bagi saya untuk ditulis karena saya menyukai sepak bola dan menggiring bola adalah hal yang saya sukai," jelasnya.
"Tidak ada aturan tentang berapa banyak yang harus ditulis, tetapi saya mengembangkannya dengan menganalisis rekan-rekan setim saya yang memiliki kemampuan menggiring bola yang bagus dan tidak terlalu bagus, dan mencoba untuk mencari tahu mengapa demikian."
"Saya memasang kamera di kepala rekan satu tim saya untuk mempelajari di mana dan apa yang mereka lihat dan bagaimana lawan mereka melihat mereka."
"Saya belajar bahwa para pemain yang bagus tidak melihat ke arah bola. Mereka akan melihat ke depan, menggiring bola tanpa melihat ke bawah ke arah kaki mereka. Itulah perbedaannya. Saya adalah salah satu penggiring bola yang lebih baik saat itu, tetapi tidak luar biasa," tambah dia.
View this post on Instagram
Lulus dan Menjadi Pemain Profesional
Pada tahun 2018 Mitoma kemudian menandatangani kontrak profesional dengan Kawasaki Frontale. Ia lalu melakukan debutnya pada tahun 2020 setelah wabah COVID-19 menghentikan aktivitas di dunia sepak bola.
Pada usia 22 tahun, di musim debut penuh pertamanya, ia berhasil mencetak dua gol yang menjadikannya pemain baru kelima yang mencetak gol sebanyak itu dalam sejarah J-League. Sementara itu, yang lebih mengesankan lagi adalah sang gelandang sukses mencatatkan 12 assist atau lebih banyak dari pemain lain di kompetisi ini.
Hanya 18 bulan setelah ia menyerahkan tesis dribbling-nya ia pun dikontrak oleh Brighton. Pada saat itu, ia didatangkan dengan mahar 3 juta poundsterling saja atau terhitung sangat murah untuk saat ini.
Musim lalu, ia menjalani masa peminjaman di Union SG, di liga utama Belgia. Di sana ia pun mulai menyesuaikan diri dengan sepak bola Eropa dan mencetak delapan gol dalam 29 pertandingan.
Pada musim ini, mantan manajer Brighton yang kini membesut Chelsea, Graham Potter pun memasukkan Mitoma ke dalam tim utama. Awalnya ia cuma digunakan sebagai pemain pengganti dari bangku cadangan untuk mengelabui para pemain bertahan yang mulai kelelahan.
Jeda Piala Dunia 2022 Qatar November sampai Desember lalu lantas menjadi batu loncatan bagi sang pemain sayap.
Piala Dunia Qatar
Banyak orang yang merasa Mitoma tidak manfaatkan dengan baik oleh Jepang selama di Qatar. Di kompetisi itu, ia tercatat hanya membuat empat penampilan sebagai pemain pengganti.
Namun, hal tersebut tidak menghentikannya untuk memainkan peran penting dalam momen paling kontroversial di turnamen ini. Aksi cut-back-nya, saat bola terlihat seperti sudah melewati garis saat melawan Spanyol, berkontribusi pada kemenangan 2-1 Jepang.
Sayangnya, seperti drama Shakespeare, ada juga tragedi yang harus ia telan ketika akibat gagal mengeksekusi tendangan penalti dalam kekalahan di babak 16 besar melawan Kroasia.
Sejak saat itu, Mitoma kembali sebagai pemain yang memiliki misi. Dia telah mencetak tiga gol dalam lima pertandingan Liga Primer, termasuk gol indahnya saat melawan Leicester City yang berakhir imbang 2-2.
Ia pun kemudian menjadi pahlawan saat membantu Seagulls menyingkirkan Liverpool berkat kecepatan dan ketenangannya di depan gawang.
Profil singkat Kaoru Mitoma
Nama: Kaoru Mitoma
Kelahiran: 20 Mei 1997 (usia 25 tahun), Kawasaki, Prefektur Kanagawa, Jepang
Tim saat ini: Brighton & Hove Albion F.C
Kebangsaan Jepang.
Berat: 73 kg
Pendidikan: Universitas Tsukuba
Tinggi: 178 cm
Tag Terpopuler
#prabowo subianto #tahun baru #hari ibu #nataru #natal
Populer
22 Desember 2024, 05:1822 Desember 2024, 06:20