JAKARTA - Kehadiran Cristiano Ronaldo di Al Nassr membawa harapan baru bagi sejumlah pihak. Sosok Ronaldo diharapkan bisa membawa perubahan.
Baru-baru ini, mantan pemain Juventus dan Real Madrid itu diharapkan turut menyuarakan soal hak asasi manusia di negeri Timur Tengah tersebut.
"Alih-alih menawarkan pujian yang tidak kritis terhadap Arab Saudi, Ronaldo harus menggunakan platform publiknya yang cukup besar untuk menarik perhatian pada masalah hak asasi manusia di negara itu," kata Dana Ahmed, peneliti Amnesti Timur Tengah.
"Arab Saudi secara teratur mengeksekusi orang untuk berbagai kejahatan termasuk pembunuhan, pemerkosaan, dan penyelundupan narkoba. Dalam satu hari pada tahun lalu 81 orang dihukum mati dan banyak di antaranya diadili dalam persidangan yang sangat tidak adil," lanjutnya.
Pihak berwenang juga melanjutkan tindakan keras mereka terhadap kebebasan berekspresi dan berserikat, dengan hukuman penjara yang berat dijatuhkan kepada pembela hak asasi manusia, aktivis hak-hak perempuan dan aktivis politik lainnya.
"Cristiano Ronaldo ... seharusnya menggunakan waktunya di Al Nassr untuk berbicara tentang segudang masalah hak asasi manusia di negara itu," tuturnya, seperti dikutip dari Antara, Kamis, 5 Januari.
Saat diperkenalkan sebagai pemain baru Al Nassar di Stadion Mrsool Park Al Nassr, Selasa kemarin, Ronaldo mengatakan ingin "menjadi bagian dari keberhasilan negara dan budaya negara".
Untuk itu, dia diminta turut menyuarakan HAM di negara yang tengah berupaya jadi tuan rumah Piala Dunia 2030 tersebut.
Al Nassr mendatangkan eks striker Manchester United dengan latar belakang promosi Saudi ke dunia olahraga. Sebelumnya negara tersebut sudah mulai promosi lewat golf, tinju, tenis dan Formula 1.