Bagikan:

JAKARTA - Rumor kepergian Cristiano Ronaldo dari Manchester United semakin berembus kencang. Terbaru, sang bintang asal Portugal itu bahkan tak ikut serta dalam agenda pramusim klub di Thailand dan Australia

Pihak klub sudah mengonfirmasi jika Ronaldo tak akan berada dalam pesawat pada hari Jumat, 8 Juli, waktu setempat saat tim terbang ke Bangkok untuk mengawali tur pramusim.

Dilansir Daily Star, MU akan menghadapi Liverpool di Stadion Rajamangala pada Senin, 12 Juni mendatang.

Seperti ramai diberitakan, Cristiano Ronaldo absen karena masalah keluarga. Dia baru bisa ikut agenda berikutnya jika masalah di Portugal sudah terselesaikan.

"Cristiano Ronaldo akan melewatkan tur pramusim Manchester United ke Asia dan Australia karena alasan keluarga, alasan itu muncul di tengah situasi sang superstar Portugal dikabarkan tertarik untuk transfer musim panas ini," tulis laporan Daily Star.

Meski telah memberikan penjelasan, sejumlah pihak menuding alasan Ronaldo tersebut dibuat-buat. Mereka meyakini mantan pemain Juventus dan Real Madrid itu sebenarnya memang sudah mengambil ancang-ancang untuk angkat kaki dari Old Trafford pada musim panas 2022.

Alasan utama megabintang berusia 37 tahun ingin pergi juga sudah jadi rahasia umum. Ia berniat pergi karena tak mau bermain di Liga Europa pada musim 2022-2023.

Apalagi Liga Europa jelas bukan tempat asli Cristiano Ronaldo yang dijuluki sebagai Mr. Champions League. Ronaldo mendapat julukan tersebut karena menjadi top scorer sepanjang masa Liga Champions dengan koleksi 140 gol dan memenangi kompetisi tersebut sebanyak lima kali.

Manajemen Setan Merah memiliki opsi untuk menjatuhkan sanksi denda kepada Cristiano Ronaldo karena melanggar peraturan klub dengan tidak mematuhi kewajiban kontrak dengan absen dalam tur.

Apalagi, absennya CR7 juga bakal mempengaruhi penjualan tiket dan kaos. Belum laga fotonya sudah terpampang dalam poster tur pramusim Manchester United di Asia dan Australia.

Namun, karena alasan sensitif yang membuat sang pemain harus tetap berada di Lisbon, CEO MU, Richard Arnold, tak menerapkan kebijakan itu. Dia menyebut, lebih peduli dengan penyelesaian masa depan kapten timnas Portugal tersebut.