JAKARTA - Keberhasilan timnas Argentina melangkah ke babak final Piala Dunia 2022 tak lepas dari peran penting Lionel Messi. Pemain Paris Saint-Germain itu kerap jadi penentu kemenangan Albiceleste.
Hal itu nampak saat Argentina menang 3-0 atas Kroasia di babak semifinal Piala Dunia 2022. Dalam laga itu, Messi mencetak satu gol dan satu assist.
Dia pun dinobatkan sebagai pemain terbaik di laga tersebut, gelar ke-10 yang diraihnya di Piala Dunia. La Pulga menjadi pemain pertama yang melakukan itu.
Tak pelak, pujian pun membanjiri pemain berusia 35 tahun tersebut. Bahkan, pujian datang dari pelatih Kroasia, Zlatko Dalic.
"Tak banyak yang perlu dikatakan soal kualitas Messi. Dalam 15 tahun terakhir, dia mungkin pemain terbaik di dunia, dan lagi pada hari ini, dia sangat bagus dan berbahaya," ujar Dalic dalam konferensi pers seusai laga.
"Dia membuat perbedaan dalam kualitas untuk tim Argentina. Dia memiliki ledakan dan teknik luar biasa pada performa level yang sangat tinggi. Itu adalah Messi sejati yang kami harapkan," lanjutnya.
BACA JUGA:
Pengakuan atas kualitas Messi juga datang dari pelatih timnas Argentina, Lionel Scaloni. Dia mengatakan, tak pernah ada keraguan jika mantan pemain Barcelona itu adalah pemain terbaik sepanjang masa.
"Apakah Messi adalah pemain terhebat sepanjang masa… terkadang sebagai orang Argentina, tentu saja kami mengatakan itu hanya karena kami orang Argentina. Mungkin itu egois, tapi saya tidak ragu mengatakan itu: dia yang terbaik dalam sejarah," kata Scaloni.
"Saya memiliki hak istimewa. Saya merasa terhormat untuk melatihnya dan melihatnya bermain. Itu sesuatu yang menyenangkan karena setiap kali Anda melihatnya bermain, itu menjadi sumber motivasi yang sangat besar bagi rekan satu timnya, orang-orang, seluruh dunia. Jadi tidak ada lagi yang bisa dikatakan tentang Messi," tambahnya.
Pemain timnas Argentina, Cristian Romero punya pandangan yang sama. Menurutnya, Messi adalah pemain yang luar biasa, yang jadi referensi pemain lain karena kepribadiannya.
"Dia terpukul berkali-kali dan selalu bangkit kembali dan berusaha lebih keras. Dia memiliki kekuatan untuk melakukan itu," ujar Romero.