Bagikan:

JAKARTA - Timnas Maroko belum berhenti membuat kejutan yang berbuah sejarah di Piala Dunia 2022. Singa Atlas saat ini telah menjejakkan kakinya di babak semifinal.

Maroko membidik sejarah yang lebih sensasional. Mereka ingin menjadi tim Afrika pertama yang lolos ke final, atau bahkan menjuarai Piala Dunia 2022. Namun, Hakim Ziyech dkk harus melewati Prancis lebih dulu di empat besar.

Kisah dongeng Maroko diawali dengan eksekusi penalti Achraf Hakimi dengan gaya ala Panenka demi mengantarkan Maroko memenangi adu penalti 3-0 atas Spanyol di babak 16 besar. Itu membawa Singa Atlas menorehkan catatan bersejarah.

Itu adalah kali pertama Maroko bisa mencapai babak perempat final Piala Dunia 2022, sesuatu yang kemudian semakin ditajamkan berkat gol sundulan Youssef En-Nesyri penentu kemenangan 1-0 kontra Portugal.

Perempat final Piala Dunia sebelumnya adalah ranah antah berantah bagi Pasukan Singa Atlas, tapi penjelajahan mereka berlanjut hingga ke semifinal.

Sang pawang Walid Regragui menyongsong dengan kepercayaan diri tinggi.

"Dalam sebuah konferensi pers, mungkin 3-4 pertandingan lalu, saya ditanya, 'apakah mungkin kami (Maroko -red) menjuarai Piala Dunia?' Saya jawab: 'Kenapa tidak?'," kata Regragui dalam jumpa pers selepas kemenangan Maroko atas Portugal di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar, Sabtu, 10 Desember kemarin.

"Bermimpi itu gratis, dan tak seorang pun akan memberikannya untuk kami. Tidak juga negara-negara Eropa besar itu, sebab mereka ingin hanya di antara mereka saja yang menjadi juara Piala Dunia," ujarnya menambahkan, seperti dikutip dari Antara.

Ucapan Regragui bisa dianggap arogansi, euforia, atau cara untuk menyemangati diri sendiri, tergantung dari sudut mana Anda melihatnya.

Namun yang jelas, apa yang sudah diraih Maroko di Qatar sejauh ini adalah pencapaian bersejarah dalam negara di pesisir utara benua Afrika itu dan Regragui jelas punya andil besar atas itu semua.