JAKARTA - Timnas Meksiko tersingkir di fase grup Piala Dunia 2022 Qatar. Kemenangan 2-1 atas Arab Saudi di laga terakhir penyisihan Grup C belum cukup mengantarkan mereka ke babak 16 besar.
Kemenangan itu membuat Meksiko meraih perolehan poin yang sama dengan Polandia yang ada di posisi kedua. Namun, mereka harus tersingkir setelah kalah selisih gol dari Polandia.
Ironisnya, Polandia sebenarnya kebobolan dua gol dan kalah 0-2 dari Argentina di laga terakhir Grup C. Namun, hal itu tak mampu dimanfaatkan oleh Meksiko.
Kegagalan ini membuat pelatih Gerardo Martino mendapat julukan "penjahat" di Meksiko.
Martino menyebut dirinya yang paling bertanggung hawab atas kegagalan besar Meksiko di Piala Dunia. Dia pun menyatakan tak lagi menempati posisinya di timnas Meksiko.
"Saya tidak bisa memberi tahu Anda apa pun tentang pendapat orang. Saya (orang) utama yang bertanggung jawab atas frustrasi yang kami alami. Saya bertanggung jawab dan itu adalah sumber kesedihan yang luar biasa," ujar Martino, seperti dilansir Livescore.
"Saya memikul semua tanggung jawab atas kegagalan besar ini. Sudah delapan Piala Dunia dan hal ini belum terjadi."
"Saya tidak punya alasan saat ini untuk berpikir masa depan harus berbeda. Kontrak berakhir dengan peluit akhir dan tidak ada lagi yang harus dilakukan," pungkasnya.
Sementara itu, pemain juga merasa sangat bertanggung jawab atas kegagalan ini. Para pemain tak mampu memenuhi ekspektasi sang pelatih di atas lapangan.