Bagikan:

JAKARTA - Kekalahan timnas Iran dari Amerika Serikat (AS) menambah besar tekanan yang dirasakan para pemain. Apalagi sebelumnya muncul ancaman politik dari pemerintah mereka sendiri.

Dikutip dari Marca pada Rabu, 30 November, hawa panas politik negara berdampak terhadap timnas Iran. Para pemain dan keluarga mereka bahkan mendapat ancaman penjara hingga penyiksaan sebelum laga melawan AS dini hari tadi.

Ancaman dari pemerintah Iran ditujukan kepada para pemain dan keluarga lantaran dianggap melakukan protes terhadap rezim. Hal ini bermula ketika seluruh skuad menolak menyanyikan lagu kebangsaan di laga perdana Piala Dunia 2022 melawan Inggris.

Ketika ancaman tersebut menggema, timnas Iran memilih kembali menyanyikan lagu kebangsaan di laga kontra AS. Tapi hasil akhir laga ini juga berujung pahit karena Iran kalah 0-1.

Setelah hasil itu membuat mereka tersingkir dari Piala Dunia 2022, muncul laporan tentang kemungkinan konsekuensi yang menunggu mereka ketika kembali ke negara asal.

Di luar itu, pelatih Carlos Queiroz tetap memuji ketangguhan para pemainnya. Sebab, ia merasa para pemain mampu menangani tekanan tambahan yang mereka alami selama Piala Dunia 2022 ini, sementara negara asal mereka mengalami masalah politik yang meresahkan.