Jadi Andalan Indonesia di Sektor Ganda Putri, Apri/Fadia Dituntut untuk Tetap Konsisten
Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. (Foto: Twitter @INABadminton)

Bagikan:

JAKARTA - Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti kini menjadi pasangan andalan Indonesia di sektor ganda putri. Mereka bahkan beberapa kali mencetak prestasi meski belum lama dipasangkan.

Banyak yang berharap, pasangan ini bisa mempertahankan konsistensinya. Satu di antaranya adalah mantan ganda putri Indonesia, Greysia Polii.

Menurut Greysia, pasangan Apri/Fadia yang kini menduduki peringkat teratas ganda putri nasional itu sudah menunjukkan performa positif sejak debut tahun ini di ajang SEA Games Vietnam hingga meraih dua gelar juara dari ajang BWF Super Series.

"Saya selalu dukung mereka. Sekarang Apri dan Fadia sudah teruji di beberapa pertandingan awal dan tinggal jaga konsistensi mereka," kata Greysia, seperti dikutip dari Antara, Senin, 28 November.

"Mereka harus lebih kompak, terutama harus bisa menyiapkan strategi cadangan saat pertandingan," lanjut mantan pemain Indonesia yang sebelum pensiun berpasangan dengan Apriyani.

Peraih medali emas Olimpiade Tokyo itu memantau perkembangan ganda putri Indonesia sejak gantung raket. Dia melihat mantan pasangannya itu juga mengalami perkembangan kemampuan dan bisa menjadi panutan bagi Fadia

Kemampuan teknik Apri/Fadia terbilang sudah baik dan bahkan mampu menyabet gelar juara dari Malaysia Open dan Singapore Open. Meski begitu Greysia menilai ganda putri peringkat ke-15 itu harus memperdalam kekompakan mereka di luar lapangan.

"Kalau dilihat memang Apri/Fadia harus konsisten di level atas, dan itu sudah mereka lakukan sejak di level bawah. Saya harap mereka akan selalu berjuang, termasuk menjaga kekompakan di luar lapangan. Itu akan berguna kalau di lapangan harus ganti strategi, bisa lebih mudah eksekusinya," ungkap Greysia.

Berdasarkan catatan Federasi Badminton Dunia (BWF) dalam laman resminya, pasangan Apri/Fadia sudah menjalani delapan turnamen pada musim 2022 dengan capaian dua gelar juara dan satu runner-up pada Indonesia Masters.

Namun Apri/Fadia secara dominan terhenti pada babak perempat final dalam empat turnamen yaitu Indonesia Open, Malaysia Masters, Japan Open, dan Denmark Open. Selain itu, hasil French Open yang menjadi turnamen terakhir tahun ini menjadi titik terendah Apri/Fadia setelah terhenti pada babak pertama.

Menyikapi statistik tersebut, Greysia melihat hal itu masih normal karena menjadi bagian dari proses perkembangan.

"Kalau soal Apri/Fadia kalah di awal itu normal ya, itu bagian dari proses dan perkembangan mereka. Ada naik turun juga. Pesannya ya harus tahan dengan keadaan sekarang, ekspektasi masyarakat sedang tinggi jadi harus tahan," pungkas Greysia.