JAKARTA - Novak Djokovic melewati semifinal dengan mengalahkan Taylor Fritz 7-6(5), 7-6(6) di Turin, Sabtu, untuk mengamankan tempat di final ATP Finals.
Penampilan penuh semangat dari Fritz membuat petenis Amerika itu mempersempit margin pada set pertama dan melaju untuk memimpin 5-3 pada set kedua.
Meskipun berjuang untuk secara konsisten menemukan level terbaiknya, Djokovic menemukan cara untuk melewati tie-break kedua saat dia meraih kemenangan dalam satu jam 54 menit yang diperjuangkan dengan susah payah.
"Saya harus berjuang untuk bertahan hidup," kata Djokovic, seperti diberitakan Antara dari laman ATP, Minggu 20 November.
"Saya tidak merasa sangat reaktif hari ini atau sangat nyaman. Saya tahu datang ke pertandingan hari ini dari pertarungan melelahkan kemarin melawan Medvedev."
"Saya tahu saya perlu waktu untuk menyesuaikan diri dan menemukan gerakan dinamis yang saya butuhkan melawan Fritz, yang merupakan salah satu pemilik servis terbaik dalam Tur."
Unggulan ketujuh Djokovic menampilkan penampilan yang solid ketimbang spektakuler, dengan hanya mencetak 21 winner sedangkan unggulan kedelapan Fritz mencatatkan 31 winner.
BACA JUGA:
Energi Djokovic seakan terkuras ketika berhadapan dengan Medvedev, Jumat, dalam pertandingan berdurasi tiga jam 11 menit untuk mengklaim kemenangan.
"Saya harus sangat sabar, saya tidak memulai set kedua dengan sangat baik," kata Djokovic.
"Tapi saya berhasil mematahkan servisnya pada kedudukan 5-4 saat dia melakukan servis untuk set tersebut, seperti saat Medvedev melakukan servis untuk pertandingan kemarin."
"Pada saat-saat itu saya menemukan kekuatan lain dan berhasil menahan keberanian saya dan membuatnya memainkan pukulan lain di tie-break," ujar Djokovic.
"Saya sangat senang telah mengatasi yang satu ini karena saya tidak berpikir itu adalah salah satu hari terbaik saya dengan tenis saya, tetapi saya berhasil bertahan di sana."
Dengan kemenangan tersebut Djokovic berpeluang menyamai rekor enam gelar Roger Federer di ATP Finals ketika dia menghadapi Casper Ruud atau Andrey Rublev yang memperebutkan slot di final.
Jika Djokovic berhasil mengangkat trofi, dia juga akan mengklaim bayaran terbesar dalam sejarah tenis, yakni 4.740.300 dolar AS atau sekitar Rp74 miliar.
Djokovic sedang mengejar gelar level tur kelimanya musim ini di Turin setelah menjuarai Roma, Wimbledon, Tel Aviv dan Astana.
Petenis berusia 35 tahun itu sekarang memegang rekor karier menang kalah 45-17 di ATP Finals, di mana dia mengangkat trofi pada 2008 di Shanghai dan pada 2012, 2013, 2014 dan 2015 di London.