11 Hari Menuju Piala Dunia 2022: Soal Kasus Dokumen Palsu Pemain, Pengadilan Olahraga Putuskan Ekuador Tetap Ambil Bagian di Qatar
Byron Castillo (Instagram @byron4590)

Bagikan:

JAKARTA - Ekuador mempertahankan tempatnya di Piala Dunia 2022, tetapi akan dikurangi tiga poin dalam kualifikasi untuk turnamen 2026.

Bryan Castillo, bek kanan yang membuat delapan penampilan di kualifikasi Piala Dunia, berada di tengah-tengah kasus menarik yang melibatkan dugaan identitas palsu dan ditutup-tutupi oleh Federasi Ekuador. Ini berpusat pada apakah Castillo lahir di Ekuador atau melintasi perbatasan di Kolombia.

Dua bulan yang lalu, Sportsmail merilis audio wawancara yang dilakukan Castillo kepada penyelidik empat tahun silam. Dalam percakapan ini, dia menyatakan tahun kelahirannya adalah 1995. Padahal pada akta kelahiran tercantum 1998 di Ekuador.

Castillo juga menyebut, nama lengkapnya adalah Bayron Javier Castillo Segura, sesuai informasi pada akta kelahiran Kolombia-nya, bukan nama Byron David Castillo Segura yang muncul pada sertifikat Ekuador.

Dia lantas menjelaskan secara rinci dirinya meninggalkan Tumaco, Kolombia, ke San Lorenzo, Ekuador, untuk mengejar karier sepak bola seraya mengidentifikasi pengusaha dari Ekuador yang memberinya nama baru.

Surat itu menambahkan bahwa mereka memiliki bukti audio dari pengakuan sang pemain dan bahwa Castillo adalah lulusan Sekolah Menengah Tumaco tahun 1995 dan warga negara Kolombia.

Meskipun demikian, FEF menyatakan Castillo sebagai warga negara Ekuador pada 2019.

Putusan Pengadilan Arbitrase Olahraga pada Selasa kemarin memutuskan bahwa Ekuador tetap bermain di Piala Dunia 2022.

Hakim CAS mengatakan bek Ekuador Byron Castillo memenuhi syarat oleh aturan FIFA untuk bermain baik dalam kampanye kualifikasi maupun di Piala Dunia di Qatar.

Namun, hakim juga mengatakan Castillo lahir di Kolombia dan informasi palsu tentang tanggal dan tempat lahirnya telah digunakan untuk mendapatkan paspor Ekuador.

CAS memberlakukan denda 100.000 franc Swiss (100 ribu dolar AS) kepada federasi sepak bola Ekuador dan memerintahkan pengurangan tiga poin di grup kualifikasi Amerika Selatan untuk Piala Dunia 2026.

Keputusan ini sekaligus mengakhiri harapan Chile dan Peru, yang masing-masing mengajukan banding untuk menggantikan rival Amerika Selatan mereka di Qatar.