Bagikan:

JAKARTA - Anthony Joshua menyalahkan gaya hidupnya sebagai biang kerok penampilan inkonsistensinya di dalam ring. Petinju 34 tahun mantan juara dunia bersatu itu menderita tiga kekalahan perebutan gelar dalam empat tahun.

Petinju Inggris itu hanya menang dua kali sejak akhir 2018, setelah sebelumnya tidak terkalahkan dalam 22 pertandingan profesionalnya.

"Hidup saya rumit," kata Joshua kepada DAZN. "Tinju menjadi sedikit rumit bagi saya.

"Tetapi semua orang hanya berusaha memanfaatkan waktu ini sebaik-baiknya saat saya bertinju dan mereka melakukan pekerjaan dengan baik.

"Tapi itu memengaruhi aktivitas ring saya. Jadi saya selalu berusaha untuk menyingkirkan barang-barang itu. Ini sebuah tantangan."

Setelah kalah dari Oleksandr Usyk untuk kedua kalinya pada September 2021, sepertinya karier Joshua di puncak tinju bisa berakhir.

Ada pembicaraan tentang pertarungan blockbuster seluruh Inggris melawan Tyson Fury tapi itu gagal. Kemudian, setiap pihak saling menyalahkan.

“Saya hanya mencoba untuk menyelesaikannya tahun ini jadi tahun depan saya bisa fokus, saya bukan juara dan itu sangat menyakitkan.

"Jadi saya di gym membangun kembali dan merestrukturisasi semua yang harus saya lakukan di dalam dan di luar ring.

"Ada banyak hal yang terjadi di luar ring dalam hidup saya yang membuat kehidupan ring saya menjadi rumit.

"Jadi saya hanya perlu menyederhanakan banyak hal di luar ring dan kemudian saya bisa menaruh perhatian penuh di atas ring. Dan begitu saya menyelesaikannya, tahun depan saya akan siap."

Kegagalan untuk menyetujui pertarungan dengan Fury berarti tidak ada lawan pada jadwal Joshua ke depan.

Ditanya kapan dia akan kembali, dia berkata: "Saya tidak tahu.

"Saya seharusnya berada di atas ring tahun ini, saya akan berada di atas ring tahun depan. Saya akan berada di atas ring saat berada di atas ring."