68 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Ekuador Terancam Didepak dari Qatar
Byron Castillo (Instagram @byron4590)

Bagikan:

JAKARTA - Setelah Sportsmail menemukan bukti baru dari pengakuan pemain yang menggunakan akta kelahiran palsu dalam penyelidikan resmi yang ditutup-tutupi Federasi Sepak Bola Ekuador [FEF], Ekuador kini berisiko dicoret dari Piala Dunia.

Informasi mengejutkan dalam penyelidikan FIFA terhadap masalah Byron Castillo datang hanya beberapa hari sebelum Komisi Banding mereka dijadwalkan untuk memutuskan pada Kamis lusa.

Ini mungkin mengubah siapa yang akan dihadapi Qatar pada pertandingan pembukaan Piala Dunia dan siapa yang berpeluang melawan Inggris di babak 16 besar.

Castillo, bek kanan yang membuat delapan penampilan di kualifikasi Piala Dunia, berada di tengah-tengah kasus menarik yang melibatkan dugaan identitas palsu dan ditutup-tutupi oleh Federasi Ekuador. Ini berpusat pada apakah Castillo lahir di Ekuador atau melintasi perbatasan di Kolombia.

Sportsmail pada Senin merilis audio wawancara yang dilakukan Castillo kepada penyelidik empat tahun lalu. Dalam percakapan ini, yang akan mengejutkan sepak bola Amerika Selatan dan menyebabkan banyak masalah bagi FIFA, dia menyatakan tahun kelahirannya adalah 1995. Padahal pada akta kelahirannya tercantum 1998 di Ekuador.

Castillo juga menyebut, nama lengkapnya adalah Bayron Javier Castillo Segura, sesuai informasi pada akta kelahiran Kolombianya, bukan nama Byron David Castillo Segura yang muncul pada sertifikat Ekuador.

Dia lantas menjelaskan secara rinci dirinya meninggalkan Tumaco, Kolombia, ke San Lorenzo, Ekuador, untuk mengejar karier sepak bola seraya

mengidentifikasi pengusaha dari Ekuador yang memberinya nama baru.

Surat itu menambahkan bahwa mereka memiliki bukti audio dari pengakuan sang pemain dan bahwa Castillo adalah lulusan Sekolah Menengah Tumaco tahun 1995 dan warga negara Kolombia.

Meskipun demikian, FEF menyatakan Castillo sebagai warga negara Ekuador pada 2019.

Pernyataan dan ketidakberesan Byron Castillo yang saling bertentangan

Sejak menerima protes resmi dari FA Chile pada bulan April bahwa Castillo tidak memenuhi syarat untuk mewakili Ekuador karena dia warga negara Kolombia yang memasuki Ekuador secara ilegal, FIFA telah menyelidiki masalah tersebut.

Menghilangkan mereka dari turnamen pada tahap akhir ini akan mencoreng muka FIFA, yang pada bulan Juni menepis keluhan Chile dengan menemukan bahwa Castillo lahir di Ekuador.

Qatar dijadwalkan melawan Ekuador pada pertandingan pembukaan Piala Dunia pada 20 November. Sidang Juni tidak memasukkan materi ini.

Castillo dituduh Chile lahir pada 1995 di Tumaco, Kolombia, padahal paspornya menunjukkan bahwa ia sebenarnya lahir di General Villamil, Ekuador, pada 1998.

Dua dokumen kelahiran yang mendaftarkan pemain dengan nama yang sedikit berbeda, satu dari Kolombia (Bayron Javier Castillo Segura) dan lainnya dari Ekuador, juga diungkapkan oleh Sportsmail (Byron David Castillo Segura.) Tanggal lahir Castillo ditulis 25 Juli 1995 dalam sertifikat Kolombia dan 10 November 1998 pada versi Ekuador.

Pertanyaan tentang identitas Castillo pertama kali muncul ketika transfer yang melibatkan dua klub Ekuador; Norteamerica dan Club Emelec pada 2015 gagal karena ada penyimpangan dalam dokumen.

Setelah Norteamerica dinyatakan bersalah karena mendukung dan mengambil untung dari dokumen palsu pemain pada tahun 2018, FEF menangguhkan tim ini dan membentuk Komisi Investigasi independen untuk menyelidiki masalah paspor palsu yang digunakan oleh klub sepak bola di seluruh negeri.

Wawancara penting Castillo, di mana ia tampaknya mengakui bahwa dokumen resminya palsu, dilakukan di Ekuador pada Desember 2018.

Castillo ditanyai selama wawancara tersebut, "Kapan tepatnya Anda lahir?" di mana dia menjawab, "Pada tahun 95." Penyelidik kemudian bertanya, "Dan tahun berapa yang tertera dalam paspor?" jawabannya adalah, "98."

Pertanyaan selanjutnya adalah, "Siapa nama aslimu?". "Bayron Javier Castillo Segura", jawabnya.

Castillo juga mengidentifikasi Marco Zambrano, pemilik Norteamerica, sebagai orang yang memberinya dokumen baru dan identitas palsu. Dia ditanya, "Marco Zambrano melakukan segalanya untukmu sejak awal?" Castillo menjawab, "Tentu, dia mengatakan kepada saya bahwa dia akan membantu saya, ini dan itu."

FIFA dapat mengambil tindakan dengan mencoret Ekuador dari Qatar 2022

Rekaman audio, yang dipublikasikan Sportsmail Senin kemarin, akan dimasukkan ke Komisi Banding FIFA untuk bergerak cepat dan meningkatkan kekhawatiran tentang FEF Ekuador, yang tampaknya telah mengabaikan hasil penyelidikan mereka sendiri.

Castillo telah menerima caps internasional junior dari Ekuador saat penyelidikan dilakukan pada 2018. Tetapi, ia tidak bermain di pertandingan senior hingga 2021, ketika ia mendapatkan yang pertama dari 10 caps total yang dikantonginya

Castillo telah diundang untuk bersaksi melalui tautan video di hadapan Komisi Banding FIFA untuk menjawab pertanyaan mereka, meskipun tidak pernah membicarakan masalah kewarganegaraannya di depan umum.