JAKARTA - Pebalap Yamaha, Fabio Quartararo membuat pengakuan mengejutkan setelah gagal merebut gelar juara dunia MotoGP 2022. Quartararo mengaku tak sanggup ketika harus menyaksikan Francesco Bagnaia melakukan selebrasi kemenangan.
Quartararo sangat emosional melihat Bagnaia merebut gelar juara dunia 2022. Bahkan, dia berlinang air mata dan harus mematikan TV untuk berhenti menonton selebrasi Bagnaia.
“Ini adalah sisi positif dan negatifnya. Saya harus mematikan TV di garasi," kata Quartararo yang tampak kesal dikutip dari Crash.net pada Senin, 7 November.
"Ketika Anda kehilangan gelar seperti ini, Anda harus menemukan hal positif. Bahkan, jika saat ini, saya merasa 99 persen negatif. Saya akan memiliki lebih banyak kemarahan untuk berlatih lebih baik dan berjuang keras pada 2023," ia melanjutkan.
Setelah 15 menit usai balapan di MotoGP Valencia diakui Quartararo jadi waktu yang sulit baginya. Sebab pebalap berjuluk El Diablo itu merasa emosional karena keinginannya untuk bisa menempati posisi teratas klasemen pebalap MotoGP tak tercapai.
“Tentu saja setelah balapan saya emosional. Saya seorang pejuang, seorang pemenang. Saya ingin berada di posisi pertama," katanya.
"Lima belas menit setelah balapan sangat sulit tetapi itu sudah selesai. Kami menutup buku. Babak baru dimulai pada hari Selasa," tegasnya.
Pada balapan seri terakhir di Sirkuit Ricardo Tormo, Minggu 6 November, Quartararo yang finis keempat di MotoGP Valencia gagal jadi juara dunia karena berselisih 17 poin dari Bagnaia.