Statistik MotoGP Valencia 2022, Penentuan Sang Juara
Francesco Bagnaia (kanan) dan Fabio Quartararo bersaing menuju gelar juara MotoGP 2022. (Foto: Dok. MotoGP)

Bagikan:

JAKARTA - Balapan MotoGP 2022 telah memasuki babak akhir. Penentuan juara akan tersaji di MotoGP valencia, akhir pekan nanti.

Balapan penentuan akan digelar di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol. Ini merupakan gelaran GP Valencia yang ke-25 sejak pertama kali masuk kalender MotoGP pada 1999.

Francesco Bagnaia hanya butuh tambahan dua poin untuk menjadi juara dunia. Sementara Fabio Quartararo perlu keajaiban untuk bisa mempertahankan gelar juara.

Bagnaia punya modal yang berharga. Dia adalah sang juara balapan MotoGP Valencia musim lalu.

Bagnaia menjadi salah satu dari empat pebalap non Spanyol yang tercatat menjuarai balapan Valencia sejak 2007-2021. Selain Bagnaia ada Casey Stoner (2008 dan 2011), Andrea Dovizioso (2018) dan Franco Morbidelli (2020).

Statistik MotoGP mencatat 12 balapan kelas premier di Valencia telah dijuarai pebalap tuan rumah. Mereka adalah Sete Gibernau (500cc/2001), Dani Pedrosa (2007, 2009, 2012, dan 2017), Jorge Lorenzo (2010,2013, 2015, 2016) dan Marc Marquez (2014, 2019) dan Joan Mir (2020)

Yamaha merasakan delapan kemenangan kelas premier di sana lewat Régis Laconi (1999), Garry McCoy (2000), Valentino Rossi (2004), Jorge Lorenzo (2010, 2013, 2015, 2016) dan Franco Morbidelli (2020).

Sementara Ducati menikmati empat podium teratas Valencia berkat sukses Troy Bayliss pada 2006, Casey Stoner (2008), Andrea Dovizioso (2018) dan Francesco Bagnaia (2021).

GP Valencia pernah dijuarai pebalap yang start bukan dari baris terdepan sebanyak tiga kali yaitu ketika Marc Marquez (2014), Dani Pedrosa (2017) dan Joan Mir (2020) menjadi yang pertama menyentuh finis setelah masing-masing start dari P5.

Di Valencia, Bagnaia memiliki kesempatan kedua untuk merebut gelar juara dunia pertamanya dalam kelas premier dan menjadi pebalap Italia pertama yang meraih mahkota kejuaraan sejak Valentino Rossi pada 2009.

Fabio Quartararo menjadi satu-satunya rival Bagnaia. Sang pebalap Italia hanya perlu finis P14, meskipun Quartararo memenangi balapan, agar bisa juara dunia.

Sebaliknya, Quartararo dapat mempertahankan gelar juara dunia apabila menjuarai balapan ini dan Bagnaia finis P15 atau gagal mencetak poin.