Bagikan:

JAKARTA – MotoGP 2023 akan segera selesai pada akhir pekan ini. Rangkaian seri terakhir balapan motor paling bergengsi di dunia ini akan digelar pada 24-26 November 2023 di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol.

Seperti pada 2022, MotoGP Valencia akan menjadi putaran terakhir untuk penentuan juara dunia. Apakah gelar itu menjadi milik Francesco "Pecco" Bagnaia (Ducati Lenovo Team) atau Jorge Martin (Pramac Racing Team).

Kedua pebalap tersebut saat ini berturut-turut duduk di posisi pertama dan kedua klasemen. Poin pebalap-pebalap lain jauh di belakang mereka sehingga sudah mustahil bersaing.

Bagnaia dan Martin akan berusaha mengamankan 37 poin maksimal tersisa musim ini. Untuk Bagnaia, ia hanya perlu mengumpulkan 16 poin dari jumlah itu agar gelar tidak pindah ke tangan Martin.

Jika sanggup menghasilkan total angka tersebut dari sprint race dan balapan utama maka Bagnaia akan keluar sebagai juara dunia. Skenario ini akan menggugurkan Martin sekalipun ia juara sprint race dan balapan utama.

Saat ini, Bagnaia punya koleksi 437 poin atau unggul 21 poin atas rivalnya itu. Andai Bagnaia bisa menambah 16 poin dan Martin juara sprint race dan balapan utama maka poin mereka akan sama, yakni 453.

Dalam posisi poin sama, Pecco yang akan keluar sebagai juara dunia sebab dia unggul jumlah kemenangan dalam balapan utama. Sejauh ini Pecco menang enam kali, sedangkan Martin empat kali.

Dengan skenario seperti itu, peluang Pecco juara cukup besar. Terlebih situasinya nyaris sama saat ia bersaing dengan pebalap Perancis, Fabio Quartararo, musim lalu.

Ini untuk pertama kalinya sejak era MotoGP (mulai 2002) balapan penentuan gelar juara dunia kelas utama MotoGP harus ditentukan pada seri terakhir selama dua tahun berturut-turut.

Walaupun ini adalah kasus terbaru, balapan penentuan gelar juara dunia di ujung musim sudah sering terjadi sebelumnya. Berikut beberapa musim balapan yang penentuan gelar terjadi di putaran terakhir:

Musim 2006

Pada saat itu, gelar juara dunia diperebutkan oleh pebalap Italia, Valentino Rossi, dan pebalap Amerika Serikat, Nicky Hayden. Rossi masih unggul delapan poin atas Hayden pada malam balapan.

Akan tetapi, pebalap berjuluk The Doctor tersebut malah kehilangan gelar dengan selisih lima poin karena terjatuh. Rossi sempat bangkit dan melanjutkan balapan, tetapi finis di urutan ke-13.

Sementara itu, Hayden finis di urutan ketiga dan berhak mengangkat gelar. Ia berada di belakang Loris Capirossi di urutan kedua dan pebalap Australia, Troy Bayliss, di urutan pertama.

Ini adalah satu-satunya balapan yang dimenangi Bayliss di kelas MotoGP. Pada saat itu dia menggantikan Sete Gibernau di atas motor Desmosedici milik tim pabrikan Ducati Marlboro.

Musim 2013

Pada tahun ini, persaingan untuk merebut mahkota juara melibatkan duo pebalap Spanyol, Marc Marquez dan Jorge Lorenzo. Pada saat itu, Marquez yang berstatus rookie hadir dengan keunggulan 13 poin atas Lorenzo.

Lorenzo kemudian berhasil memenangi Grand Prix Valencia, tetapi kesuksesan itu tidak cukup untuk menghalangi Marquez merebut gelar MotoGP pertamanya.

Marquez, yang menyelesaikan balapan di urutan ketiga, akhirnya tetap nyaman di puncak klasemen dengan keunggulan empat poin atas kompatriotnya tersebut.

Musim 2015

Ini adalah salah satu momen yang paling banyak diingat pecinta MotoGP. Ketika itu, Valentino Rossi hadir di Grand Prix Valencia dengan keunggulan tujuh poin atas Jorge Lorenzo.

Namun, Rossi harus memulai balapan dari posisi paling belakang akibat penalti yang diterimanya setelah 'bentrokan di Sepang' dengan Marc Marquez.

Lorenzo pun kemudian meraih kemenangan sekaligus mengunci gelar juara. Sementara itu, Rossi finis di urutan keempat di belakang Dani Pedrosa (ketiga) dan Marc Marquez (kedua).

Musim 2017

Juara dunia enam kali Marc Marquez ketika itu tiba di Ricardo Tormo dengan keunggulan 21 poin atas Andrea Dovizioso. Saat balapan Marquez sempat tergelincir di Tikungan 1 ketika berusaha melewati Johann Zarco.

Meski demikian, pebalap Spanyol ini berhasil memenangi gelar juara memanfaatkan kecelakaan yang dialami Dovizioso. Itu adalah satu dari empat gelar beruntun Marquez antara 2016 sampai 2019.

Musim 2022

Ini adalah salah satu musim spektakuler. Francesco Bagnaia tiba di seri terakhir, Valencia, dengan keunggulan 23 poin dari Fabio Quartararo setelah berhasil mengejar ketertinggalan 91 poin.

Ketika itu, yang dibutuhkan Bagnaia untuk memenangi gelar juara dunia ialah finis di posisi 14 besar. Pebalap Italia itu kemudian melakukannya lebih baik, yakni melewati garis finis di tempat kesembilan.