Bagikan:

JAKARTA - Raksasa Italia Juventus kini tengah diselidiki tim berwenang. Sebuah "dokumen rahasia" yang ditandatangani Juventus dengan mantan mega bintang mereka Cristiano Ronaldo, ditemukan tim penyelidik Kejaksaan Kota Turin.

Menurut media kenamaan Italia, La Gazzetta Dello Sport, Juventus menjanjikan Ronaldo mendapat 20 juta euro (Rp311 miliar) dalam surat tersebut. Padahal mereka mengumumkan penyesuaian gaji selama puncak pandemi COVID-19.

Oleh karena itu, Si Nyonya Tua pun dianggap membuat pembukuan dan komunikasi palsu ke pasar. Klub yang bermarkas di Allianz Stadium itu diduga telah memalsukan neraca keuangan mereka untuk tahun 2019, 2020 dan 2021.

Masalah ini membuat 16 direktur dan kepala klub, termasuk Presiden Andrea Agnelli dan wakil presiden Pavel Nedved langsung diselidiki. Hal itu sudah dikonfirmasi jaksa Turin pada hari Senin awal pekan ini.

Ini belum semuanya karena penyelidik pun masih berusaha membuktikan para pemain Juventus tidak sesungguhnya mengorbankan gaji empat bulan selama puncak pandemi COVID pada Maret 2020.

Penyelidik akan memastikan semua pemain masih menerima pembayaran selama tiga bulan setelah menandatangani dokumen pribadi dengan Juventus.

Saat ini, Guardia Di Finanza, Polisi Keuangan Italia, telah mencari kesepakatan pribadi antara klub dan pemain, termasuk Cristiano Ronaldo.

Arah pencarian menuju ke sebuah referensi "dokumen terkenal yang seharusnya tidak ada secara teoritis" muncul dari penyadapan direktur Juventus Desember lalu. Menurut Gazzetta, penyelidik kini telah menemukan dokumen yang ditandatangani oleh Ronaldo dan klub.

Laporan itu menyebut Juventus berjanji kepada Ronaldo untuk membayar 19,9 juta euro sekalipun ia meninggalkan klub. Jaksa Turin meyakini pembayaran yang disepakati kedua belah pihak tidak tercatat secara reguler dalam laporan keuangan Juventus.

Sementara itu, La Stampa melaporkan pada hari Senin bahwa penyerang Manchester United itu diminta untuk mengklarifikasi posisinya, tetapi menolak untuk berbicara dengan Jaksa Turin.

Juventus telah dibebaskan dari tuduhan oleh Sporting Justice awal tahun ini dan mengklarifikasi dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa "pengurangan gaji yang disepakati dengan para pesepak bola pada Maret 2020 akan dinegosiasikan setelah kompetisi dilanjutkan dan stadion dibuka kembali."