JAKARTA - Pelatih Juventus Maurizio Sarri tertegun oleh gol Paulo Dybala dan Cristiano Ronaldo saat melawan Sampdoria, Rabu, 19 Desember malam. Sang juru racik mengatakan, ungkapan 'wow' saja tidak cukup untuk menggambarkan kehebatan dua strikernya.
Dybala mencetak gol voli yang luar biasa sementara Ronaldo menjebol gawang lawan melalui sundulan menakjubkan dalam kemenangan 2-1 di Luigi Ferraris. Hasil ini sekaligus mengirim Juve kembali ke puncak Serie A.
Sarri memuji kedua gol tersebut ketika ia memuji dua pemain depannya. Sundulan Ronaldo pada menit ke-45 menjadi penentu kemenangan setelah Gianluca Caprari - yang kemudian diusir wasit - menyamakan gol Dybala.
"Ketika Ronaldo mencetak gol, saya pikir hal yang sama dengan Dybala - 'sial, wow," katanya dalam konferensi pers.
"Tapi 'wow' tidak menggambarkan segalanya. Mereka berdua mencetak dua gol luar biasa," lanjut sang pelatih.
Dybala memilih tendangan voli kaki kiri dalam situasi di mana 99 dari 100 pemain akan menghentikan bola lebih dulu dan kemudian menembak.
PINPOINT! đ¯đđ#SampJuve #ForzaJuve pic.twitter.com/PhevgfeRrs
— JuventusFC (@juventusfcen) 18 Desember 2019
Sementara Ronaldo, Sarri merasa, jumlah waktu yang dihabiskannya di udara sebelum menyundul bola sangat lama. Aksi luar biasa baik secara fisik dan teknik.
THAT @Cristiano HAAAAANGTIME! âšī¸âŊī¸đĨ#SampJuve #FinoAllaFine #ForzaJuve pic.twitter.com/S4skZU2y6u
— JuventusFC (@juventusfcen) 18 Desember 2019
Satu penyerang yang tidak masuk daftar pencetak gol adalah Gonzalo Higuain. Dia digantikan Aaron Ramsey pada menit ke-69. Ketika ditanya soal Higuain yang kesal lantaran diganti, Sarri mengaku tidak terpengaruh.
"Saya tidak peduli. Pemain selalu mengeluh jika diganti. Lebih baik menjauh, tapi saya tidak peduli," katanya.
Sarri menjelaskan, Higuain banyak bermain akhir-akhir ini dan dia tampak sangat lelah di babak kedua. Itulah alasan dirinya mengganti mantan anak asuhnya di Napoli dan Chelsea.
"Marah? Akan ada saat ketika seseorang akan mulai dari bangku cadangan karena masalah fisik dan kondisi para striker akan berbeda dibandingkan hari ini. Semuanya normal."
Laga kontra Sampdoria juga sangat istimewa buat Sarri. Kemenangan yang diraih Juventus menjadi yang ke-100 buat sang pelatih di Serie A. Dan ia menggapainya hanya dalam hitungan 169 pertandingan.
Sejak musim 1994-95, pelatih yang mencapai 100 kemenangan Serie A tercepat adalah Carlo Ancelotti. Dia meraihnya dalam 185 pertandingan.
Sarri baru memulai karier kepelatihannya pada tahun 2000, setelah sebelumnya bekerja di bank. Dia menghabiskan sebagian besar kariernya di liga yang lebih rendah dengan klub seperti Sansovino, Sangiovannese, Arezzo, Avellino, Perugia, Grosseto dan Sorrento.