Usai Menang KO Brutal Lawan Ki Won Bin, Jeka Saragih Siap Kalahkan Petarung India di Final Road to UFC
Jeka Saragih (Instagram @jekasaragihmma)

Bagikan:

JAKARTA — Seniman bela diri campuran Indonesia Jeka Saragih akan mengambil rehat sebentar sebelum mempersiapkan diri untuk mengalahkan lawannya di final Road to UFC.

Petarung asal Sumatera Utara itu memastikan diri ke babak final setelah menang KO brutal melawan wakil Korea Ki Won Bin di ronde pertama dalam pertarungan di Etihad Arena, Abu Dhabi, Minggu, 23 Oktober malam WIB.

Saragih cuma butuh dua menit 41 detik untuk membuat tumbang lawannya. Kemenangan itu memastikan Saragih bersua dengan Anshul Jubli dari India yang menang atas Kyung Pyo Kim di final.

"Setelah ini saya akan beristirahat sebentar dan kemudian mulai berlatih sehingga saya bisa mengalahkan lawan saya di final," ujar Jeka usai kemenangan melawan Bin dilansir The National, Senin.

Road to UFC diluncurkan di Singapura pada bulan Juni lalu. Pertarungan ini dirancang untuk mencari talenta seni bela diri campuran terbaik di Asia yang akan bersaing untuk mendapatkan kontrak dengan UFC.

Turnamen ini diikuti oleh atlet dari empat divisi, yakni kelas terbang, kelas bantam, kelas bulu, dan ringan. Jeka Saragih sendiri bersaing di kelas ringan.

Road to UFC dimulai dengan 32 petarung, dengan delapan petarung di masing-masing divisi sebelum dibagi dua untuk semifinal di Abu Dhabi. Nantinya ada delapan petarung maju ke final dan pemenangan dari setiap divisi akan ditawari kontrak UFC.

"Saya sangat senang karena saya menjalankan semua rencana permainan yang diberikan pelatih saya kepada saya. Saya sangat senang karena saya baru saja membuktikan bahwa pejuang Indonesia memiliki kualitas yang sangat baik," ujar Saragih.

Indonesia sebenarnya mengirim lima wakil ke turnamen ini. Namun, cuma Jeka yang sukses melenggang hingga babak final.

Jika berhasil menang di final maka Saragih akan menjadi orang Indonesia pertama yang main di UFC, tepatnya di divisi lightweight atau satu divisi dengan Islam Makhachev dan Charles Oliveira.