JAKARTA – Petarung seni bela diri campuran (MMA) asal Indonesia, Jeka Saragih, sempat berada dalam situasi bimbang ketika ditawari kontrak UFC. Ia merenung beberapa saat sebelum mengiyakan penawaran yang langkah itu.
Jeka resmi mencatatkan diri menjadi petarung pertama asal Indonesia yang dikontrak UFC pada Kamis, 9 Februari kemarin. Menerima tawaran itu otomatis membuat ia harus jauh dari keluarga dan negaranya dalam waktu yang cukup lama.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram Jeka Saragih, sang atlet terlihat ragu-ragu selama beberapa detik. Dia menghadapi dua pilihan yang sama-sama sulit.
Namun, ia akhirnya mau menorehkan tanda tangannya di atas lembaran kontrak.
"Kamu harus segera membuat keputusan, karena kalau tidak bertahan di sini, kamu harus meninggalkan negara ini [Amerika Serikat]," ujar Manajer Jeka Graham Boylan, di dalam video itu.
"Tapi kalau kamu tinggal di sini, kita harus mulai mengurus semua urusan legal dan dokumen yang dibutuhkan sebelum tanggal 14. Jadi, ada banyak yang harus kita persiapkan jika kamu memutuskan untuk bertahan di sini," ia menambahkan.
Jeka tetap disodori kontrak meskipun kalah di final Road to UFC melawan wakil India Anshul Jubli pada 5 Februari lalu karena penampilan gemilang dalam perjalanan ke final.
Petarung 28 tahun itu mendapat kontrak lima pertarungan di kelas bulu (featherweight) bersama UFC. Di kelas ini ada petarung-petarung seperti Alexander Volkanovski, Max Holloway, dan Yair Rodriguez.
"Ini keputusan yang besar. Kamu ingin menjadi atlet profesional terbaik, tapi kamu harus meninggalkan keluarga dan negara kamu secara tiba-tiba," kata pelatih Jeka, Marc Fiore.
Jeka tercatat dua kali menang knockout (KO) sebelum menerima kekalahan di duel final. Kemenangan KO pertama ia ukir di babak perempat final saat bersua dengan wakil India, Pawan Maan Singh.
Sementara itu, kemenangan kedua ia ukir manakala saat menghadapi petarung Korea Ki Won-bin. Sayang di final ia kalah sehingga gagal mendapat tiket kontrak pada divisi kelas ringan.