JAKARTA - Tragedi di Kanjuruhan Malang yang menelan banyak korban jiwa diharapkan bisa menjadi titik balik bagi sepak bola nasional.
Banyak yang berharap, tak akan lagi terjadi kejadian serupa. Cara mengantisipasinya adalah membenani sistem persepakbolaan nasional.
"Harus jadi titik balik bagi dunia sepakbola nasional jangan sampai terulang kembali di belahan dunia manapun, apalagi di Indonesia," kata pengamat sepak bola, Bambang Nurdiansyah, seperti dilansir Antara, Sabtu, 8 Oktober.
Pria yang akrab disapa Banur ini menjelaskan, sepak bola merupakan salah satu jenis olahraga yang menjadi wadah silaturahmi terbesar di dunia. Untuk itu, seharusnya hal-hal yang tidak diinginkan tak terjadi di dalamnya.
Untuk itu, pihaknya mendorong agar dalam pengamanan yang dilakukan dalam setiap laga sepak bola harus dengan cara-cara yang arif nan bijaksana. Tentunya sesuai dengan mekanisme yang sudah diatur Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA).
"Tragedi itu juga sekaligus menjadi pembelajaran bagi semua pihak lintas sektor agar lebih mawas diri, untuk sepakbola Indonesia yang lebih baik," ujar Banur.
Dia kemudian mengapresiasi upaya pemerintah untuk melakukan uji kelayakan terhadap setiap stadion yang menjadi venue pertandingan di semua kompetisi. Upaya itu akan memiliki dampak yang besar.
Meski demikian, dia mengingatkan agar dalam uji kelayakan itu tidak hanya untuk stadion, melainkan juga seluruh komponen penyelenggara pertandingan.
"Karena sumber daya dari penyelenggara juga menjadi pengaruh besar dalam setiap perhelatan olahraga seperti sepakbola dan yang paling utama adalah kesadaran diri sendiri jangan lagi mengulang hal seperti itu," ucap Banur yang juga mantan Pelatih Arema FC.