Bagikan:

JAKARTA - Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu, 1 Oktober kemarin, membuat Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) harap harap cemas. Pasalnya, insiden itu membuat Indonesia terancam sanksi dari Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA).

Muncul kekhawatiran FIFA akan menjatuhkan sanksi berat. Tentunya itu juga akan berdampak pada status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 mendatang.

Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru, mengaku turut merasa cemas dengan kabar ini. Seperti diketahui, Palembang menjadi salah satu venue yang akan menggelar Piala Dunia U-20.

"Jujur saya cemas dengan kabar sanksi yang bakal diberikan FIFA tersebut. Saya berharap itu hanya isu dan ada solusi terbaik menyikapi kerusuhan suporter yang mengakibatkan ratusan korban jiwa," ujar Herman Deru, seperti dikutip Antara.

Herman Deru mengatakan, tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang itu menjadi pelajaran berharga untuk speak bola nasional. Dia juga menyebut, ini bisa jadi evaluasi untuk persiapan melaksanakan Piala Dunia U-20 agar kejadian serupa tak terulang lagi.

Gubernur Sumsel ini juga mengatakan, pembenahan dan persiapan Palembang jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tetap berjalan. Dia mengatakan, persiapan tak boleh berhenti hanya karena ada isu sanksi pembatalan FIFA.

"Saya masih menunggu keputusan resmi FIFA untuk menentukan sikap terkait persiapan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Pencinta sepak bola di Indonesia, khususnya masyarakat Sumsel sangat menantikan momentum bersejarah itu," tutur Herman Deru.

Saat ini, PSSI terus melakukan komunikasi dengan FIFA. Induk cabang sepak bola nasional itu terus memberikan laporan kepada FIFA terkait tragedi di Kanjuruhan Malang.