Jangan Terlena, Timnas U-17 Indonesia Baru Setengah Jalan ke Piala Asia
Timnas U-17 Indonesia (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Tim nasional U-17 Indonesia melaju sempurna di Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 setelah mampu menundukkan Guam dengan skor telak 14-0 dan berat Uni Emirat Arab (UEA) 3-2. Namun, itu baru setengah jalan menuju Piala Asia U-17 2023

Skuad asuhan pelatih Bima Sakti memang menjadi pemuncak klasemen sementara setelah melewati dua pertandingan itu. Tapi, masih ada dua laga menunggu yakni melawan Palestina hari ini dan Malaysia, Minggu mendatang.

Agar dapat memastikan langsung satu tempat di putaran final, skuad berjuluk "Garuda Asia" wajib meraup kemenangan dari dua pertandingan tersebut.

Untuk dapat mengantongi poin sempurna dari Palestina dan Malaysia, pelatih Bima Sakti menegaskan bahwa skuadnya perlu fokus dan mengurangi kesalahan-kesalahan terutama di area pertahanan.

Ujian pertama Indonesia yaitu menghadapi Palestina. Palestina memang selalu kalah pada dua laga yang sudah dilalui di Kualifikasi Piala Asia U-17 2023, tetapi skuad yang ditangani Loay AlSalhe ini mempunyai pengalaman berlaga di turnamen internasional.

Sebelum berlaga di Kualifikasi Piala Asia U-17 2023, Palestina mengikuti Kejuaraan WAFF U-16 2022 pada Juni dan Piala Arab U-17 2022 pada Agustus.

Palestina tidak mampu melewati penyisihan grup turnamen-turnamen tersebut. Akan tetapi, di sana, mereka melawan tim-tim tangguh seperti Aljazair dan Lebanon.

Di Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023, Palestina pun sempat menyulitkan Uni Emirat Arab (UEA) pada laga keduanya. Palestina unggul dua gol terlebih dahulu, sebelum akhirnya bertekuk lutut 3-4.

Bima Sakti tentu saja tidak ingin Indonesia terpeleset kala bersua Palestina. Apalagi sang lawan diperkuat pemain-pemain dengan postur tinggi khas pesepak bola Asia Barat.

Satu tantangan yang mesti dijawab Bima Sakti adalah rotasi pemain. Jadwal Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 yang padat, yang mana tim bertanding dua kali dalam 3 hari selama sekitar seminggu, membuatnya harus terus memutar otak agar pemainnya tetap bugar.

Pemain-pemain seperti Arkhan Kaka, Muhammad Iqbal Gwijangge, Muhammad Nabil Asyura, Rizdjar Subagja, Muhammad Kafiatur Rizky dan Habil Abdillah selalu masuk daftar sebelas pertama ketika berhadapan dengan Guam dan UEA.

Jika memaksakan nama-nama tersebut tetap bermain menghadapi Palestina, risiko cedera mengintai. Muhammad Nabil Asyura dan Muhammad Kafiatur, misalnya, mengalami masalah otot pada pertandingan versus UEA.

Namun, pada akhirnya, keputusan untuk menurunkan pemain ada di tangan Bima. Pria yang membawa Indonesia juara Piala AFF U-16 2022 itu optimistis dengan kualitas semua pemain di timnya.

"Jika ada pemain cedera, kami mempunyai pemain lain yang lebih siap," kata dia dikutip dari Antara, Jumat.

Malaysia merupakan ujian kedua Indonesia untuk menembus Piala Asia U-17 2023. Di atas kertas, Indonesia mestinya mampu menundukkan Malaysia. Skuad asuhan Osmera bin Omaro memperlihatkan performa naik-turun di Grup B.

Tim muda "Harimau Malaya" imbang 1-1 dengan Guam, yang dihajar UEA 9-0 dan Indonesia 14-0, usai menang meyakinkan empat gol tanpa balas atas Palestina.

Osmera bin Omaro bahkan menyebut performa timnya "memalukan" usai ditahan imbang Guam. Sebagai catatan, itu merupakan poin pertama Timnas U-17 Guam di kompetisi AFC.

Hasil itu menjadi kelanjutan permainan kurang memuaskan timnas U-17 Malaysia pada tahun 2022. Sebelumnya, mereka gagal melaju dari fase grup Piala AFF U-16 2022, yang mana Indonesia merebut takhta juara.

Walau begitu, Malaysia selalu memiliki motivasi berlebih ketika bertanding melawan Indonesia. Hubungan di lapangan hijau yang "panas" di antara kedua negara menjadi penyebab.

Indonesia sebenarnya bisa saja diuntungkan kalau suporter diperbolehkan menonton langsung di stadion. Namun, kondisi saat ini berbeda. Stadion Pakansari kosong dari sorak sorai para pendukung "Garuda Asia" untuk menghormati korban tragedi Stadion Kenjuruhan, Malang, yang terjadi pada Sabtu pekan lalu.

Indonesia memerlukan mental yang tangguh saat menjajal kekuatan Malaysia. Sebab, secara taktik dan teknik, Indonesia lebih unggul. Patuh pada instruksi pelatih, disiplin, konsentrasi dan tidak terprovokasi harus dimiliki pemain-pemain Indonesia untuk menaklukkan Malaysia.