Bagikan:

JAKARTA - Sudah pasti tak ada yang ingin Tragedi Kanjuruhan terulang. Maka diperlukan evaluasi menyeluruh sesuai dengan arahan Presiden Jokowi.

Seperti yang dijelaskan di awal, semuanya sudah ada standar dalam penyelenggaraan pertandingan dan juga harus ada perencanaan yang baik. Utamakan pencegahan bukan tindakan.

Pada sisi lain, perlu juga edukasi pada semua pihak yang terkait, termasuk suporter dan aparat keamanan.

Sedari awal, pihak panitia pastinya meminta izin untuk menyelenggarakan pertandingan. Dalam proses perizinan pasti ada tenggang menuju hari H pertandingan.

Pihak intelijen keamanan dalam hal ini kepolisian bisa membuat rancangan-rancangan yang sesuai dengan aturan FIFA.

Kepolisian sudah pasti punya prosedur yang sangat lengkap. Tinggal bagaimana cara menyamakan persepsinya antara kebutuhan panitia, kebutuhan situasi, dan keharusan dalam menjaga keamanan.

Penyamaan persepsi bisa dilakukan dengan koordinasi. Bisa dicetak peta tata letak (layout) stadion dan mempelajari bersama untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.

Juga sebelum pertandingan, layaknya naik pesawat atau nonton bioskop, suporter yang datang ke stadion juga mendapat pengarahan atau safety briefing. Ini dilakukan agar suporter tahu ke mana harus melangkah ketika terjadi sesuatu yang tak terduga.

Sekali lagi, semuanya lengkap dan rinci ada dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations, termasuk membahas kelayakan stadion dan lainnya.

Memang cara-cara ideal ini perlu upaya, sosialisasi, dan yang paling jelas yakni perlu persamaan persepsi semua pihak dari panitia pelaksana dan pihak keamanan publik.

Perlu persamaan persepsi semua pihak dari panitia pelaksana dan pihak keamanan publik.

Semua pihak harus dewasa menyikapi tragedi tersebut. Mari segera berbenah.