51 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Spekulasi Bakal Terjadi Perubahan Lanskap
Timnas Inggris (Twitter @england)

Bagikan:

JAKARTA - Bayangkan, ketika Piala Dunia Qatar 2022 tinggal beberapa pekan lagi, sejumlah tim kuat Eropa justru tampil mengecewakan sehingga memicu spekulasi bakal terjadi perubahan lanskap sepak bola puncak dunia di Qatar nanti.

Perubahan itu bisa mengubah kecenderungan yang sudah terjadi dalam beberapa Piala Dunia sebelumnya di mana tim-tim Eropa selalu menjuarai Piala Dunia sejak Brazil terakhir kali merebut trofi termegah sepak bola ini pada 2002 di Jepang dan Korea Selatan.

Dalam empat Piala Dunia FIFA terakhir Eropa mengirimkan 13 wakil dari total 16 semifinalis empat Piala Dunia sebelumnya yang lalu dijuarai oleh Italia, Spanyol, Jerman dan Prancis.

Tetapi tim-tim itu tampil kurang memuaskan selama Nations League. Italia yang setahun lalu menjuarai Euro 2020 bahkan gagal ke Qatar, sedangkan Inggris, Prancis, Jerman dan Spanyol kesulitan menampilkan permainan terbaiknya.

Inggris tak pernah menang dalam enam pertandingan terakhirnya, bahkan terdegradasi dari divisi teratas Nations League.

Prancis tak kalah memprihatinkan. Juara bertahan Piala Dunia ini terhindar dari degradasi hanya karena hasil pertandingan tim-tim lain membuat mereka tidak bernasib sama dengan Inggris..

Jerman juga begitu. Tim Panser hanya menang satu kali dari enam pertandingan fase grup Nations League.

Spanyol memang masuk semifinal Nations League mendampingi Kroasia, Italia dan Belanda, tetapi pekan lalu ambruk 1-2 di tangan Swiss.

Ini bisa menjadi petunjuk buruk untuk petualangan mereka di Qatar nanti, sekalipun orang-orang seperti striker Inggris Harry Kane menegaskan mereka bakal tampil sama sekali lain dalam Piala Dunia nanti.

Namun, tim-tim Piala Dunia menghadapi masalah tak kalah berat, yakni tiadanya waktu untuk menggelar laga persahabatan dan pemusatan latihan menjelang Piala Dunia.

Dari sekarang sampai 13 November nanti yang menjadi satu pekan jeda sebelum kickoff Piala Dunia 2022, para pemain tim-tim top Eropa harus bermain paling tidak 13 kali untuk klubnya.