Bagikan:

JAKARTA - Sudah menjadi rahasia umum, Rafael Nadal adalah penggemar berat Real Madrid. Namun, kini pemain tenis legendaris itu menjelaskan alasan mengapa dia mendukung Los Blancos dibandingkan tim tempat pamannya bermain, Miguel Angel Nadal, Barcelona. 

Keluarga pria 34 tahun itu berasal dari Manacor, sebuah kota di pulau Mallorca. Di Real Mallorca itulah Miguel Angel bermain sebelum bergabung dengan Barcelona, ​​dan ia kemudian kembali ke klub itu di kemudian hari dalam kariernya.

Namun, Rafa mengungkapkan bahwa keluarganya selalu memiliki ketertarikan pada Los Blancos. "Ayah saya dan seluruh keluarga saya selalu menjadi penggemar Real Madrid," kata Nadal kepada Corriere della Sera melansir MARCA, Senin, 2 November.

"Ketika paman saya bermain untuk Barcelona, ​​mereka jelas menyemangatinya. Kemudian dia kembali ke Mallorca dan sejak itu kami telah terpecah: beberapa masih menjadi fans Barcelona, ​​yang lain Real Madrid." 

Nadal juga ditanya tentang hubungannya dengan mantan penyerang Real Madrid Cristiano Ronaldo, yang tidak dia anggap sebagai teman melainkan sebagai sesama olahragawan.

"Teman adalah kata yang sangat kuat bagi saya," katanya. "Teman-teman saya adalah orang-orang dari Manacor yang dengannya saya dibesarkan. Cristiano Ronaldo adalah seorang rekan, kolega." 

Saat ditanyai tentang Roger Federer, Nadal memastikan bahwa dia adalah salah satu pria terhebat dalam sejarah olahraga dan juga pendamping, saingan hebatnya.

Seperti kebanyakan atlet top, Rafa memainkan dua olahraga - tenis dan sepak bola - tetapi suatu hari harus memutuskan mana yang harus ditekuninya.

"Saya adalah pesepak bola yang baik, tetapi sebagai pemain tenis saya jauh lebih istimewa," kata Nadal. 

"Dia (paman Nadal, Toni) sangat menuntut (pilihan yang harus saya ambil) dan itu beruntung bagi saya."

Rekor Rafa di Paris luar biasa, setelah memenangkan 13 final French Open dari 13 pertandingan yang dia ikuti. 

"Itu telah terjadi pada saya seperti yang bisa terjadi pada orang lain," jelas Rafa. "Saya orang normal, dengan ketidakpastian dan ketakutan saya. Saya memikirkan tentang (apa yang bisa terjadi) setiap hari, melawan lawan mana pun, dan itu sangat membantu saya." 

Namun, pemain kelahiran Mallorca itu mengaku takut dengan hal-hal lain. "Saya takut penyakit," ungkap Rafa. "Saya takut (penyakit itu menjangkit) pada orang yang saya cintai."