Peraturan Ketat Piala Dunia 2022: Mabuk dan Cinta Satu Malam Dilarang!
Ilustrasi (Instagram.com/@fifaworldcup)

Bagikan:

JAKARTA - Piala Dunia 2022 akan berlangsung pada 21 November - 18 Desember mendatang di Qatar. Menjelang pesta akbar sepak bola dunia itu, ada peraturan ketat yang ditetapkan tuan rumah, mereka akan mengutus pihak kepolisian untuk berpatroli agar tidak ada kegiatan mabuk-mabukan dan juga seks bebas.

Peraturan ini menjadi perhatian utama pihak penyelenggara karena di negara itu seks di luar nikah dan hubungan sesama jenis adalah hal ilegal. Maka dari itu, aparat setempat akan menerapkan regulasi serupa kepada seluruh pengunjung dari negara asing yang berada di Qatar selama Piala Dunia 2022.

"Seks adalah hal yang sangat terlarang, kecuali Anda datang sebagai suami dan istri. Hubungan cinta semalam akan benar-benar dilarang selama turnamen," kata sumber polisi dikutip The Daily Star, Selasa.

Jika ada yang melanggar peraturan ini maka otoritas keamanan setempat tak segan-segan mengancam pelaku kumpul kebo dengan hukuman penjara maksimal tujuh tahun.

"Benar-benar akan ada larangan seks (di luar nikah) pada Piala Dunia untuk pertama kalinya sepanjang sejarah. Para pengunjung harus bersiap-siap," kata sumber tersebut menambahkan.

Selain hubungan seks di luar nikah, polisi Qatar juga akan memboikot segala bentuk pesta minuman keras untuk merayakan hal-hal yang berhubungan dengan Piala Dunia.

“Tidak akan ada pesta sama sekali. Semua orang harus menjaga pikiran mereka, kecuali mereka ingin mengambil risiko mendekam di penjara,"

"Minum (minuman beralkohol) dan pesta setelah pertandingan yang sudah menjadi kebiasaan di beberapa tempat akan dilarang. Akan ada konsekuensi yang menakutkan jika anda tertangkap," lanjutnya.

Ketua penyelenggara Piala Dunia 2022 Qatar, Nasser Al Khater juga menyatakan kenyamanan dan keamanan seluruh orang adalah hal paling utama yang akan dijamin oleh panitia. Namun, ia mengimbau pengunjung tetap menghormati budaya lokal di mana acara akbar ini digelar.

"Kenyamanan dan keamanan setiap pengunjung adalah hal paling penting untuk kami. Tapi memadu kasih di tempat publik bukanlah budaya kami dan itu berlaku untuk semua orang," kata Nasser Al Khater.