Sugar Ray Leonard: Jika Bukan karena Tinju, Saya Sudah Mati dari Dulu

JAKARTA - Ray Charles Leonard adalah mantan petinju Amerika yang dianggap sebagai legenda hidup olahraga ini. Pensiun dari ring pada 1997, dia pernah menjadi petinju pertama dalam sejarah yang memenangkan gelar dunia dalam lima kategori.

Pada usia 66 tahun, mantan juara dunia dan juga mantan peraih medali emas di Olimpiade Montreal 1976 itu, meyakinkan bahwa berkat tinju dia berhasil bangkit dan olahraga ini juga memungkinkan dia untuk tetap hidup.

"Saya tidak akan berada di sini dan mungkin sudah mati... Tinju membuat ayah saya hidup hingga usia 95 tahun," Leonard mengungkapkan saat wawancara dengan WBC dikutip dari Marca, Jumat, 10 Juni.

Selain pertarungan mengesankan yang dia menangkan melawan rival seperti Wilfredo Benitez, Roberto "Hands of Stone" Duran dan Thomas Hearns, mantan juara universal itu mengakui bahwa titik balik dalam hidupnya adalah pengalaman ambil bagian di Olimpiade.

"Ketika saya kembali dari Olimpiade, saya dalam keadaan koma dan membutuhkan perawatan medis. Saya berbicara dengan mentor saya, Janks Morton, yang menyarankan saya untuk jadi petinju profesional. Tinju adalah mimpi yang menjadi kenyataan, dan tinju adalah hidup saya. Tinju adalah seorang teman,” tegasnya.

Dua puluh lima tahun sejak terakhir kali naik ke atas ring sebelum menggantung sarung tangan untuk selamanya, Leonard mengaku bahwa dia merindukan sesi pelatihan dan semua perlengkapan yang berputar di sekitar tinju.

"Ini musik di telinga saya. Ini perasaan yang luar biasa. Anda melihat transformasi pikiran, tubuh dan jiwa. Penantian itu. Ini adalah tanda kehidupan. Ini adalah hal-hal yang saya rindukan. Saya tidak bertarung lagi, tapi saya 'tidak akan pernah berhenti memukul sandsack dan bergerak," ungkapnya.

Pertarungan terakhir Leonard adalah pada tanggal 1 Maret 1997 melawan Puerto Rico Hector "El Macho" Camacho, yang menjatuhkannya di ronde kelima.

"Tinju adalah kehidupan, dan pertarungan adalah kehidupan. Kuncinya adalah menjadi tangguh, tetapi juga menjadi pintar. Anda harus mendengarkan tubuh Anda," kata dia.