Kapten Ajax Daley Blind Doakan Kesuksesan Erik Ten Hag di Manchester United
Erik ten Hag (Instagram @ Twitter.com/@afcajax)

Bagikan:

JAKARTA - Erik Ten Hag akan segera memulai petualangan barunya sebagai pelatih Manchester United, menggantikan Ralf Rangnick di musim baru kompetisi Liga Premier. Menjelang musim berakhir, kapten Ajax Amsterdam, Daley Blind memberi dukungan dan doa kepada Ten Hag agar sukses di klub barunya.

Blind adalah pemain yang sempat berseragam MU pada musim 2014 hingga 2018, sebelum akhirnya bergabung dengan Ten Hag di Ajax. Oleh karena itu, Blind paham bagaimana ruang ganti dan atmosfer Liga Premier, khususnya di Old Trafford.

Dengan pengalamannya itu, Blind selalu mendoakan agar eks pelatihnya itu bisa sukses di klub baru. Kata Blind, ia juga yakin Ten Hag akan melakukan pekerjaannya dengan baik asalkan klub bisa sabar dalam memberikan kesempatan kepada Ten Hag.

"Erik ten Hag adalah pria yang hebat. Ini bukan pekerjaan mudah, tentu saja, tapi dia juga tidak lari darinya. Dia menerima tantangan,” ujarnya Blind dilansir dari Tribalfootball.

Demi menuai kesuksesan di Old Trafford, Blind menegaskan bahwa pengaruh Ten Hag juga akan tergantung dari orang-orang di belakangnya, terutama dewan klub. Ia lalu mencontohkan bagaimana Ten Hag mendapatkan dukungan dari Edwin van der Sar dan Marc Overmars selaku dua petinggi Ajax yang tetap mendukung Ten Hag apapun yang terjadi.

"Saya harap dia mendapat waktu di sana, dia adalah salah satu manajer terbaik," Ia menegaskan.

Menurut Blind, keputusan Ten Hag untuk mengambil pekerjaan sebagai pelatih MU adalah pilihan yang baik untuk menangani salah satu tim legendaris Eropa. Sebab menurut Blind, Ten Hag punya pendekatan bermain yang taktis di mana hal itu ia latih secara detail di sesi latihan.

Di sisi lain, MU agaknya masih belum menemukan pelatih yang tepat sejak pensiunnya Sir Alex Ferguson. Meski telah melakukan banyak pergantian, kehadiran nama-nama setelah Sir Alex masih dianggap belum mampu mengangkat performa MU.

Momen kurang baik bagi MU begitu mencolok pada sepanjang musim ini. Hal itu terlihat dari gagalnya Setan Merah menembus empat besar sekaligus gagal tampil di Liga Champions.