Kronologi Cerita Kelam di Balik Final Cabor Pencak Silat SEA Games 2021, Pelatih Indonesia Cekcok dengan Sesama Putra Bangsa
Ilustrasi SEA Games 2021. (Foto via Antara/Gilang Galiartha)

Bagikan:

JAKARTA - Cabang olahraga pencak silat menjadi sorotan selama SEA Games Hanoi 2021. Salah satu yang menyorot perhatian adalah pertikaian antara sesama anak bangsa di partai final kelas B putra 50-55 kg.

Kejadian ini terjadi di laga antara pesilat Indonesia Khoirudin Mustakim bertemu dengan lawannya asal Malaysia, Muhamad Khairi Adib Bin Azhar, di Bac Tu Liem Sporting Hall di Hanoi, pada Minggu, 16 Mei lalu.

Keputusan wasit di laga itu memicu kontroversi. Pelatih Mustakim Bondan Wirawan yang merasa dirugikan langsung bereaksi kepada Denny Suparsowo selaku Direktur Teknik Federasi Pencak Silat Dunia yang mengawasi wasit di SEA Games ke-31.

Insiden ini berawal dari Mustakim yang melayangkan tendangan ke mulut lawannya di 10 detik (sebelumnya diberitakan 28 detik, red) akhir laga. Tendangan itu membuat pesilat Malaysia itu terjatuh ke tanah dan harus mendapatkan perawatan petugas medis.

Menurut aturan pencak silat, atlet tidak diperbolehkan menyerang bagian wajah lawan. Dengan demikian, apa yang dilakukan Mustakim dianggap sebagai pelanggaran berat

Saat pelanggaran itu terjadi, Mustakim sedang unggul 59-50 atas lawannya dan nyaris meraih medali emas. Namun, pemangkasan itu membuat Mustakim pun harus kalah 49-50 atas Muhamad Azhar.

Di titik inilah emosi Bondan meledak dan membuat cekcok dengan Denny tidak terhindarkan. Adu lutut dan gestur saling tunjuk di antara keduanya kemudian ditengahi oleh pelatih kepala Indonesia, Indro Catur Haryono, demikian yang dilansir Zing News.

Tim pelatih Mustakim kemudian mendapat kartu kuning dari Denny. Sementara itu, Catur mulai memberikan penjelasan tentang kejadian tersebut.

Setelah mendapat perawatan dari tenaga medis, Muhamad Azhar kembali melanjutkan pertandingan. Ia berada di lapangan selama 10 detik untuk membawa pulang medali emas untuk Malaysia.

Usai pertandingan, Mustakim menghampiri pelatih asal Malaysia dan meminta maaf. Namun, ia tetap saja menerima ejekan dari penonton Malaysia di tribun.

Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia Ferry Kono mengaku menyesal atas kejadian yang melibatkan dua anak bangsa itu. Ia meminta pencak silat sebagai salah satu cabang olahraga unggulan harus segera menyelesaikan masalah tersebut.

"Kami turut menyesali dengan kejadian ini karena fokus kami kepada atlet. Bahwa atlet kami tidak kalah, mereka didiskualifikasi. Ada ketidakpahaman terhadap aturan, ada ketidakpuasan terhadap jawaban itu dinamika yang terjadi di lapangan," katanya, seperti dikutip dari video Antara.