Bagikan:

JAKARTA – Pelarangan untuk petenis Rusia dan Belarusia tampil di Wimbledon tidak sepenuhnya didukung petenis Ukraina Elina Svitolina.

Svitolina mengatakan bahwa petenis-petenis dari kedua negara itu yang vokal menentang invasi Rusia ke Ukraina seharusnya mendapat izin berkompetisi.

"Kami tidak ingin mereka dilarang semuanya. Jika para petenis tidak berbicara menentang pemerintah Rusia maka adalah hal yang benar untuk melarang mereka," kata Svitolina dilansir dari BBC.

"Kami hanya ingin mereka (petenis) angkat bicara. Jika mereka bersama kami dan seluruh dunia atau pemerintah Rusia. Bagi saya ini poin utamanya. Jika mereka netral maka wajar jika mereka diizinkan bermain dan bersaing," ia melanjutkan.

Larangan untuk petenis Rusia dan Belarusia dikeluarkan oleh All England Lawn Tennis Club (AELTC) pada Rabu, 20 April kemarin. Larangan ini dianggap tidak adil oleh badan tenis ATP dan WTA.

Svitolina sendiri tidak menyetujui reaksi yang diberikan oleh ATP dan WTA sekalipun ia menolak semua petenis Rusia dan Belarusia dihukum. Ia malah menuding bahwa kedua badan itu tidak bereaksi secepat mungkin seperti yang diinginkan petenis Ukraina seperti dirinya.

Ketidaksetujuan Svitolina dengan dua induk tenis itu disampaikan dalam pernyataan panjang pada. Dalam pernyataan ia menyerukan agar ATP dan WTA seharusnya mengambil sikap yang lebih keras terhadap atlet Rusia dan Belarusia.

"Kita bisa mengetahui ada sanksi bagi orang-orang Rusia. Mengapa pemain tenis harus berbeda. Saya tidak berpikir mereka benar," katanya.

Keputusan melarang petenis Rusia dan Belarusia mendapat banyak pro dan kontra. Petenis terkenal Novak Djokovic bahkan ikut mengecam kebijakan ini.