JAKARTA - Petenis putri nomor satu dunia, Ashleigh Barty, muncul dengan kabar mengejutkan, Rabu, 23 Maret. Ia mengumumkan keputusannya untuk pensiun dini dari dunia tenis yang telah membesarkan namanya.
Keputusan untuk mengundurkan diri ini disampaikan Barty lewat video yang diunggah di akun Instagramnya. Dalam awal video itu Barty menyebut keputusan ini adalah hal sulit dan emosional.
"Hari ini sulit dan penuh dengan emosi bagi saya ketika saya mengumumkan pengunduran diri saya dari tenis," kata Barty dalam video.
Dalam perbincangan cukup panjang dengan mantan petenis profesional Casey Dellacqua, Barty juga menjelaskan alasan mengapa memutuskan untuk menyudahi karir di usia yang masih terbilang muda, yakni 25 tahun.
BACA JUGA:
Barty mengatakan, memenangi Wimbledon merupakan satu-satunya mimpi yang dia inginkan dalam karirnya di dunia tenis. Setelah meraih kemenangan pada turnamen major tersebut, perspektifnya justru berubah.
Sejak saat itu, dia mengaku berbicara cukup banyak dengan timnya mengenai keinginannya untuk berhenti dari dunia tenis. Barty merasa tak lagi menemukan titik kepuasan setelah mencapai hal tertinggi.
"Ada sedikit bagian dari diri saya yang tidak cukup puas, tidak cukup terpenuhi. Kemudian datanglah tantangan Australian Open dan saya pikir itu bagi saya terasa seperti cara yang paling sempurna. Cara sempurna saya untuk merayakan perjalanan yang luar biasa dalam karier tenis saya," ujar Barty.
"Sebagai pribadi, inilah yang saya inginkan. Saya ingin mengejar beberapa mimpi lain yang selalu ingin saya lakukan dan selalu memiliki keseimbangan yang benar-benar sehat tetapi saya benar-benar sangat bersemangat,” lanjutnya.
Menurut Barty, ada perubahan perspektif dalam dirinya di fase kedua kariernya. Ia merasa kebahagiaan tidak tergantung pada hasil dan kesuksesan baginya adalah mengetahui telah memberikan segalanya yang ia bisa.
"Saya tidak memiliki dorongan fisik, keinginan emosional dan segala sesuatu yang diperlukan untuk menantang diri sendiri di level paling atas lagi, dan saya pikir saya hanya tahu bahwa saya benar-benar lelah," tegas Barty sembari menahan air matanya.
Barty telah mencatatkan prestasi yang mentereng di sepanjang karirnya. Barty memegang peringkat pertama WTA selama 119 pekan. Dia juga menjuarai tiga gelar Grand Slam, yakni French Open 2019, Wimbledon 2021 dan Australian Open 2022.
Atas keputusan yang telah diambil matang-matang, Barty tak lupa menyampaikan ucapan terimakasih atas dukungan yang selama ini diberikan padanya. Barty pun mengaku sudah sangat siap dan menyampaikan keputusan ini dengan hati yang senang.
"Sulit untuk mengatakannya tetapi saya sangat senang dan saya sangat siap. Dan, yang saya tahu saat ini di hati saya untuk saya sebagai pribadi, ini benar," kata Barty.
"Saya sangat berterima kasih atas semua yang telah diberikan tenis kepada saya. Tenis memberi saya semua impian saya, tetapi saya tahu bahwa inilah saatnya bagi saya untuk melangkah pergi dan mengejar impian lain. Dan ya, dan untuk meletakkan raket," pungkasnya.