JAKARTA - Pihak berwenang di Italia menyita properti milik mantan pebalap Rusia Nikita Mazepin dan ayahnya. Properti itu bernilai 88 juta poundsterling (Rp1,64 triliun).
Dilansir dari Reuters, operasi tersebut, yang dikenal sebagai Rocky Ram, adalah bagian dari upaya lanjutan untuk menghukum orang kaya Rusia yang diduga memiliki hubungan dengan Vladimir Putin.
Mazepin dipecat bulan lalu oleh tim F1 milik Amerika, Haas dan bahkan dimasukkan dalam daftar sanksi Uni Eropa bersama ayahnya.
Sementara itu, pihak berwenang Italia melakukan tindakan keras terhadap mereka yang ada dalam daftar sanksi Uni Eropa yang diberlakukan setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.
Menyusul berita suramnya itu, Mazepin memposting pesan kepada 500 ribu pengikutnya bulan lalu.
“Penggemar dan pengikut yang terhormat, saya sangat kecewa mendengar bahwa kontrak F1 saya telah dihentikan. Sementara saya memahami kesulitannya, keputusan dari FIA ditambah kesediaan saya untuk menerima persyaratan yang diajukan untuk melanjutkan sepenuhnya diabaikan dan tidak ada proses yang diikuti dalam langkah sepihak ini," tulis Mazepin.
“Untuk Anda yang telah mencoba untuk mengerti, terima kasih. Saya menghargai waktu saya di F1 dan benar-benar berharap kita semua bisa bersama lagi di waktu yang lebih baik. Saya akan memiliki lebih banyak hal untuk dikatakan dalam beberapa hari mendatang.”
BACA JUGA:
Mazepin finis ke-21 pada musim perdananya, setelah melewatkan final karena tes positif COVID-19 pada hari balapan.
Haas memberi tahu publik tentang pemecatan mereka terhadap atlet berusia 23 tahun itu melalui sebuah pernyataan.
“Tim F1 Haas telah memilih untuk mengakhiri, dengan segera, kemitraan gelar Uralkali, dan kontrak pengemudi Nikita Mazepin. Seperti komunitas Formula Satu lainnya, tim terkejut dan sedih dengan invasi ke Ukraina dan berharap konflik ini cepat dan damai diakhiri,” demikian bunyinya.