Cabor atau Atlet Mau Berangkat Mandiri ke SEA Games 2021, Ketua Tim Review PPON: Sudah Diputuskan Tidak Diberangkatkan
Ketua tim review PPON Kemenpora Prof. Dr. Moch. Asmawi, beri penjelasan soal proses penentuan cabor yang dikirim ke SEA Games 2021 (Dok. Kemenpora)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sudah menentukan 31 cabang olahraga yang akan diberangkatkan ke SEA Games 2021 Hanoi. Keputusan ini diambil setelah mendapatkan hasil analisis dari Tim Review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON).

Sebanyak 31 cabor itu terdiri dari 14 cabor yang ada dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan 18 cabor non-DBON. Ada 14 cabor lain yang akhirnya diputuskan untuk tidak diberangkatkan.

Belakangan, muncul wacana para atlet dari cabor yang tidak diberangkatkan pemerintah, bakal tetap terbang ke Hanoi secara mandiri. Wacana ini Ketua Tim Review PPON, Prof. Dr. Moch. Asmawi.

Dia menjelaskan, rencana untuk cabor atau atlet berangkat secara mandiri tak akan terealisasi. Dia mengatakan, Ini sudah menjadi tanggung jawab pemerintah.

"Bagaiamana pun juga ini kebijakan pemerintah. Jadi sudah diputuskan yang mandiri ini tidak diberangkatkan," kata Asmawi, seperti dikutip dari situs resmi Kemenpora, Jumat 8 April.

Sebelumnya, Asmawi sudah menjelaskan kembali soal penentuan cabor yang akhirnya diberangkatkan ke SEA Games 2021. Dia menegaskan, keputusan ini diambil berdasarkan hasil review dari tim yang terdiri dari para akademisi Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, praktisi olahraga, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

Review itu tidak hanya melalui proses wawancara dengan cabang-cabang olahraga, tetapi tim ini juga mempunyai data dan mempunyai track record.

"Data itu multi event yang terakhir diikuti kalau enggak begitu kita juga melihat track recordnya di kejuaraan resmi," jelas Asmawi.

Asmawi juga menjelaskan kembali kenapa 14 cabor akhirnya tak diberangkatkan. Para atlet dari cabor tersebut tidak diberangkatkan karena tidak mempunyai jejak prestasi dan tidak berpeluang meraih medali pada SEA Games 2021 yang akan datang.

"Itu adalah pesan dari pemerintah yang tidak bisa ditawar, kenapa karena hulunya adalah olimpiade," katanya.