Bagikan:

JAKARTA - Ketua Chief de Mission (CdM) kontingen Indonesia untuk SEA Games 2021, Ferry Kono, angkat bicara terkait wacana cabang olahraga (cabor) memberangkatkan atletnya secara mandiri. Menurutnya, mekanisme itu tidak memungkinkan.

Namun, dia menolak jika disebut melarang cabor atau atlet untuk berangkat secara mandiri ke SEA Games Hanoi. Menurutnya, kebijakan itu sudah diputuskan bersama dengan mempertimbangkan dampaknya.

"Kalimatnya bukan pelarangan. Kebijakan tidak memberangkatkan (cabor atau atlet) dengan biaya mandiri merupakan kesepakatan pemerintah bersama-sama KOI dan KONI setelah mempertimbangkan dampaknya," ujar Ferry Kono saat dihubungi VOI, Jumat 8 April.

Pria yang juga Sekretaris Jenderal NOC Indonesia ini menambahkan, tak mungkin ada cabor atau atlet yang akan berangkat mandiri pada SEA Games 2021.

Ketika ditanya apakah akan ada sanksi yang diberikan kepada cabor atau atlet yang tetap nekad, Ferry Kono menyakini hal itu tak akan terjadi. Pasalnya, tetap harus ada proses akreditasi yang dilalui.

"Mekanisme itu tidak memungkinkan karena pendaftar akreditasinya dilakukan oleh NOC. Atlet dan cabor tidak dapat bermain di multi-event tanpa akreditasi Berbeda dengan single-event yang dilakukan sendiri oleh cabor," tuturnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua CdM kontingen Indonesia SEA Games 2021, Tubagus Ade Lukman, meminta agar cabor yang tak diberangkatkan ke Hanoi untuk terus menjalankan program pembinaan. Hal ini demi memperbaiki prestasi agar bisa mewakili Indonesia pada multi event berikutnya.

"Kami harapkan cabor harus menunjukkan prestasinya dalam single event yang selalu ada untuk masing-masing cabor," ujar Ade Lukman.

Ada 14 cabor yang akhirnya tak diberangkatkan ke SEA Games 2021 Hanoi. Keputusan ini diambil Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) setelah mendapatkan hasil analisa dari Tim Review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON).