Chief de Mission Minta Cabor yang Tak Ikut ke SEA Games Hanoi Jalankan Program Pembinaan untuk Perbaiki Prestasi
Ilustrasi atlet Indonesia (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA – Wakil Ketua Chief de Mission Tubagus Ade Lukman menegaskan cabang olahraga (cabor) yang tidak ikut berangkat ke SEA Games Hanoi disarankan terus menjalankan program pembinaan untuk memperbaiki prestasi. Salah satunya mengikuti acara-acara tunggal di level Asia atau tingkat internasional.

"Sehingga suatu saat nanti mereka bisa mewakili Indonesia pada multi event yang akan datang," kata Ade Lukman kepada VOI.

Pemeritah sudah memastikan hanya akan memberangkatkan 476 atlet saja ke ajang dua tahun itu dari jumlah cabor yang disebut di atas.

Keputusan tersebut merupakan hasil peninjauan dari tim yang diisi para akademisi dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung dan sejumlah perguruan tinggi lainnya, praktisi olahraga, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

Berdasarkan hasil tinjuan, setidaknya ada sebanyak 15 cabor yang tidak diberangkatkan meskipun cabor-cabor tersebut dipertandingkan di SEA Games Hanoi nanti. Cabor yang tidak diberangkatkan itu dilatarbelakangi alasan minimnya prestasi dan permasalahan organisasi.

"Kami harapkan cabang olahraga sendiri juga harus menunjukkan prestasinya dalam single event yang selalu ada untuk masing-masing cabor," ujar Ade Lukman.

Pemerintah akan memberangkat 246 atlet dari 24 cabor yang termasuk Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) ke SEA Games Hanoi. Sementara itu, dari non-DBON jumlah atlet yang diberangkatkan sebanyak 230 dari 18 cabang olahraga.

SEA Games 2021 Hanoi merupakan edisi ke-31 ajang multicabang di kawasan Asia Tenggara itu. Event ini awalnya dijadwalkan berlangsung dari 21 November hingga 2 Desember 2021. Namun, harus dipindahkan ke 12 hingga 23 Mei 2022 sebagai akibat dari pandemi COVID-19.