Bagikan:

JAKARTA - Federasi Sepak Bola Aljazair (FAF) mengajukan banding ke Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) untuk meminta pertandingan ulang melawan Kamerun di playoff Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Seperti dikutip dari Eurosports, hal itu dilakukan FAF lantaran merasa tidak diperlakukan adil oleh perangkat pertandingan. Terutama wasit Bakary Gassama asal Gambia. Permintaan itu diajukan FAF ke FIFA lewat pernyataan resmi.

"FAF bertekad menggunakan semua cara yang diizinkan secara hukum untuk mendapatkan hak (yang semestinya) dan untuk menggelar ulang pertandingan dalam kondisi yang menjamin kejujuran dan keberpihakan dari perangkat pertandingan," demikian pernyataan FAF, Sabtu 2 April.

"FAF juga meminta pembukaan penyelidikan oleh badan-badan FIFA untuk menjelaskan secara penuh perangkat pertandingan Aljazair-Kamerun," lanjut pernyataan itu.

Aljazair gagal ke putaran final Piala Dunia 2022 setelah kalah 1-2 dalam leg kedua melawan Kamerun di Stadion Mustapha Tchaker pada Selasa, 29 Maret. Kekalahan Aljazair kemudian membuat Kamerun lolos ke Piala Dunia 2022, karena meski kalah 0-1 pada leg pertama tapi Kamerun unggul jumlah gol tandang.

Setelah Aljazair kandas di babak playoff, pertandingan tersebut kemudian menuai kontroversial karena kepemimpinan wasit Gassama. Dalam laga itu Gassama menganulir dua gol Islam Slimani setelah menggunakan VAR. Slimani dianggap offside dan handball sebelum gol itu terjadi.

Dari sumber yang sama kemudian juga diketahui bahwa Gassama terdiam ketika insiden menimpa Rachid Ghezzal dan Youcef Belaili di kotak terlarang dan juga saat bola yang mengenai lengan pemain Kamerun.

Terlepas dari kontroversi di laga itu, Kamerun tetap saja lolos ke Piala Dunia 2022 di Qatar. Namun setelah laga berakhir, Djamel Belmadi yang merupakan patih Aljazair memberikan selamat kepada Kamerun tetapi dia tidak menganggap Indomitable Lions sebagai tim yang layak lolos.

"Selamat untuk Kamerun, tapi saya pikir bukan tim yang paling pantas lolos," ucap Djamel Belmadi.