Bagikan:

JAKARTA - Pertarungan gelar kelas berat yang akan digelar bulan depan antara Tyson Fury dan Dillian Whyte semakin panas.

Penyebabnya, The Gypsy King - julukan Fury - mengatakan dirinya telah menjadikan Whyte sebagai karung tinju selama sesi sparring (latih tanding).

Kedua petinju sudah terlibat persaingan sebelumnya. Dan pernyataan kontroversial Fury ini membuat suasana kian membara.

“Saya telah sparring dengan Dillian Whyte berkali-kali dan setiap kali melakukannya saya menggunakan dia sebagai karung tinju,” kata Fury kepada BT Sport dikutip Marca, Kamis, 10 Maret.

"Ada saat-saat dia tidak bisa membela diri. Ada kalanya kami harus menghentikan sparring," lanjut The Gypsy King.

Fury dan Whyte akan bertemu pada 23 April di Stadion Wembley dan perang kata-kata di antara kedua petinju terus meningkat.

Whyte menyebut dia menjatuhkan Fury delapan kali dalam sparring, klaim yang tidak dianggap terlalu serius oleh sang juara.

"Yah, sparring bukanlah berkelahi jika Anda tidak memakai sarung tangan delapan ons," tambah Fury.

“Kadang-kadang Anda tidak punya hari baik di dalam gym, hari-hari buruk, apa pun, tetapi sparring bukanlah pertarungan.

"Sebagai catatan, dia tidak pernah menjatuhkan saya sekali pun dan saya tidak pernah terjatuh dalam sparring.

"Saya meyakini sparring lebih seperti latihan untuk melatih apa yang akan Anda lakukan dalam pertarungan yang sebenarnya."

Pada Oktober tahun lalu, Fury mengalahkan Deontay Wilder dalam pertarungan trilogi mendebarkan yang digelar di T-Mobile Arena, Las Vegas. The Gypsy King sukses mempertahankan gelar dunia WBC-nya.

Kemenangan ini juga mengukuhkan Fury sebagai salah satu, jika bukan, petinju kelas berat terbaik di generasinya. Artinya, Fury merasa bahwa tempatnya dalam sejarah tinju aman setelah penampilan terakhirnya.