Chafidz Yusuf Tetap Buka Diri untuk Greysia/Apriyani dkk Meski sudah Didepak PBSI
Chafidz Yusuf (INSTAGRAM @greyspolii)

Bagikan:

JAKARTA – Mantan asisten pelatih ganda putri Chafidz Yusuf mengatakan bahwa ia tetap terbuka untuk memberikan masukan ke atlet-atlet di Pelatnas meski kontraknya dengan PBSI tidak diperpanjang.

Chafidz resmi tidak berada di Pelatnas lagi sejak tanggal 24 Januari lalu. Ia harus mundur setelah selama 10 tahun mengabdi untuk induk bulu tangkis nasional itu.

Walaupun sudah tidak menjadi bagian dari PBSI, Chafidz mengatakan tidak menutup pintu bagi Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan kawan-kawan yang membutuhkan bantuannya.

”Saya akan bantu dari luar melalui semangat, melalui masukan-masukan sebab ada beberapa pemain yang kadang-kadang menghubungi saya sendiri misalnya ada sesuatu yang bisa saya kasih masukan itu saya selalu akan memberikan masukan. Intinya buat kesuksesan pemain,” kata Chafidz saat dihubungi melalui telepon. 

Pengabdian yang lama di PBSI membuat sosok pelatih yang berkacamata ini merasa punya hubungan emosional yang sangat dekat dengan pemain. Kedekatan mereka bahkan sudah seperti keluarga.

”Sebagai pelatih kami harus masuk ke dunianya pemain. Jadi kami tahu benar kapan bad mood-nya kapan semangatnya, kapan down-nya. Saya pun anggap semua pemain seperti keluarga. Demikian pemain juga, cuma bedanya pada saat di lapangan,” kata dia.

Hubungan kedekatan yang telah dibangun selama bertahun-tahun itu membuat Chafidz tetap bersedia untuk mendukung bulu tangkis Indonesia sekalipun ia tidak lagi melatih.

Dia mengatakan bahwa begitu banyak momen dengan pemain-pemain Pelatnas yang tidak bisa dilupakan begitu saja. Terlebih ia menutup kariernya dengan manis setelah membantu Greysia/Apriyani meraih emas Olimpiade Tokyo tahun lalu.

”Itu momen di mana meskipun saya tidak bisa ada di sana itu, saya bisa melihat proses perjuangan seperti apa, susah sedihnya seperti apa, dan itu momen sesuatu yang menurut saya luar biasa buat kita meskipun saya berstatus asisten,” katanya.

“Ini momen buat bangga karena kami melalui sebuah proses yang begitu berat tapi bisa tercapai. Emas Olimpiade itu sebenarnya hasil yang paling luar biasa yang tidak bisa didapat dengan mudah,” ia menambahkan.

Setelah tidak menduduki jabatan asisten pelatih lagi di PBSI, Chafidz belum menentukan perjalanan karier selanjutnya. Namun, ia menyatakan bahwa masih ingin tetap berkontribusi bagi Indonesia

”Saya sebetulnya masih ingin di Indonesia karena apa pun juga saya tetap senang kalo bisa membawa nama Indonesia melalui prestasi pemain. Tapi kalo misalnya di sini tidak ada terus ada tawaran luar akan saya pertimbangkann,” kata dia.

Chafidz menjadi pelatih kedua yang keluar dari Pelatnas. Sebelumnya pelatih tunggal putra Hendry Saputra sudah lebih dulu menuju pintu keluar Pelatnas setelah kontraknya berakhir pada Desember kemarin.