Bagikan:

JAKARTA - Tiga puluh enam pemain timnas U-18 resmi dilepas Ketua Umum (Ketum) PSSI, Mochamad Iriawan ke Turki pada Senin malam. Namun, dua di antaranya tidak bisa berangkat lantaran masalah paspor.

Dua pemain itu ialah Fillah Rohmtuloh Setia dan Ramadona Dwi Kusuma.  Mereka harus tertahan karena belum mempunyai paspor.

Hal tersebut disampaikan pelatih Bima Sakti dalam laporan kepada Ketum PSSI saat upacara pelepasan di Jakarta.

“Izin pak Ketum, ada beberapa pemain hasil seleksi 7-9 November kemarin yang belum mendapatkan paspor, tepatnya ada dua pemain, Pak,” kata Bima Sakti kepada Mochamad Iriawan.

“Saat ini, paspornya masih diurus di kantor Imigrasi Jaksel, mungkin butuh telepon ajaib dari Pak Ketum," lanjut Bima Sakti sambil tertawa.

Menerima laporan tersebut, Iriawan langsung mengambil langkah cepat. Ia langsung menugaskan jajarannya untuk segera menuntaskan permasalah ini.

Ketum PSSI langsung menunjuk Wakil Sekretaris Jenderal, Maaike Ira Puspita, dan anggota Komite Eksekutif, Endri Erawan, untuk mengurusi paspor kedua pemain tersebut.

"Bu Ira dan Pak Endri segera kirim surat atau hubungi Zaenal, dia itu orang Polda Metro Jaya. Pokoknya, mereka (Fillah dan Romadona) harus berangkat, tolong ya diurus itu," tegas sosok yang akrab disapa Iwan Bule itu.

Dua pemain itu merupakan nama terpilih dalam skuat Garuda Muda yang terbang ke Turki. Selama di Turki timnas U-18 akan menjalani agenda padat untuk melangsungkan pemusatan latihan serta tiga laga uji coba.

Bima Sakti berharap PSSI bisa membantu proses pembuatan paspor agar kedua nama itu bisa segera begabung dengan tim. Apalagi agenda yang dijalani itu adalah upaya persiapan jelang tampil di Piala Dunia U-20 yang akan digelar pada 2023 mendatang.