Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah musisi turut menyuarakan aspirasinya terkait isu politik yang mengguncang negara belakangan ini. Satu di antaranya adalah Kunto Aji, yang saat ini sedang menjalani rangkaian turnya, Perjalanan Menawar Racun.

Tak bisa turun ke jalan saat demo berlangsung di kantor DPR di Jakarta 22 Agustus, kala itu sang musisi menggelar tur konsernya di Jakarta. Ia pun bersuara dengan menampilkan visual banner Garuda Biru pertanda Peringatan Darurat.

"Kebetulan waktu pertama kali nayangin banner di layar itu di konser sendiri. Jadi nggak perlu izin ke mana-mana sih, aman aja nampilin (visual)," ungkap Kunto Aji kepada VOI melalui pesan suara, 27 Agustus.

Sejumlah musisi lain melakukan hal serupa dan mengaku sempat menghadapi larangan dari pihak penyelenggara. Kunto Aji sendiri sempat mengalaminya baru-baru ini, saat ia diimbau untuk tidak membawa isu politik di panggung. 

"Sempat manggung di Pekanbaru dari panitia minta tolong jangan dulu, karena waktu itu manggung di acara ulang tahun provinsi. Manggungnya cuman beberapa lagu, dan lagu yang biasa kita pasang banner nggak bisa kita pasang. Beberapa panitia mungkin memang ada rasa kekhawatiran," ujarnya.

Coba memahami posisi panitia penyelenggara konser, musikus asal Yogyakarta ini sudah mempersiapkan cara lain untuk bersuara. Ada cara-cara kreatif yang jadi alternatif untuk tetap bersuara. 

"Kalau aku pasti akan terus memperjuangkan untuk ditayangkan, kecuali acara-acara tertentu yang secara teknis tidak bisa. Ada cara lain sebenarnya yang bisa dilakukan, aku punya plan B misalnya ga bisa dilakukan di visual, bisa di HP, di kertas atau ditempel di gitar. yang penting gestur-nya, tidak harus selalu di LED," pungkas Kunto Aji.