Buang-Buang Waktu Jadi Persembahan Nidji dalam Perayaan 22 Tahun Berkarya
NIdji saat jumpa pers perayaan 22 tahun berkarya (Ivan Two Putra/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Nidji merilis single berjudul Buang-Buang Waktu awal Februari ini. Lagu ini menjadi spesial, karena menjadi persembahan dalam perayaan 22 tahun karier mereka di dunia musik.

Lebih spesial lagi, Buang-Buang Waktu ditulis oleh Guruh Soekarno Putra, maestro yang telah menulis banyak lagu hits untuk banyak penyanyi dan musisi kenamaan.

Randy (kibor, synthesizer) menyebut perjalanan Nidji yang sudah lebih dari dua dekade telah dilalui dengan banyak hal. Ia menyebut komunikasi antar personel menjadi kunci eksistensi band sampai saat ini.

“Kalau kita, apa-apa diobrolin, semua bisa dikomunikasikan. Dan semakin ke sini, semakin tahu cara penyampaiannya gimana,” kata Randy saat jumpa pers di Kemang, Jakarta Selatan, Kamis, 22 Februari.

Lewat single kali ini, Nidji juga ingin memperlihatkan komitmennya pada petualangan musik, dan tidak lupa mengucap terima kasih atas dukungan yang kuat dari Nidjiholic, basis penggemar mereka.

Band ini berharap dapat mempertahankan kehadiran mereka dan memberikan kualitas musik terbaik serta bisa diterima oleh penonton dari berbagai kalangan dan usia.

Lebih jauh, Nidji juga bicara soal perjalanan band yang harus berganti vokalis, dari Giring dan saat ini menjadi Ubay. Meski vokalis baru sudah bergabung sejak tahun 2019, Nidji siap menempuh proses untuk kembali dicintai banyak orang.

“Seperti roller coaster aja, kadang di atas dan kadang di bawah. Justru paling seru ketika di bawah, untuk bertahan supaya tetap eksis dan menikmati sampai akhirnya bisa naik lagi. Itu yang paling menantang,” kata Rama (gitar).

“Kita sama-sama tahu hal yang paling bikin lumayan berantakan saat pergantian vokalis, dan alhamdulillah dengan hadirnya Ubay di sini, kita pelan-pelan berproses. Nidji yang baru dari 2019 itu berproses sampai detik ini, dan mengeluarkan single baru dan menuju album di tahun ini,” pungkasnya.