Daun Jatuh Rilis Mini Album Seroja, Terinspirasi dari Pengalaman Pahit Porsonil
Daun Jatuh (Foto: Warner Music)

Bagikan:

JAKARTA - Grup folk-pop asal Tangerang yang dikenal melalui lagu berlirik puitis merilis mini album (EP) perdananya yang diberi judul Seroja. EP ini memiliki 6 lagu yang terdiri dari 2 lagu baru dan 4 lagu yang sudah dirilis sebelumnya.

Daun Jatuh memiliki alasannya tersendiri mengambil nama bunga Seroja sebagai judul EP. Seroja, kata Verrel vokalis Daun Jatuh, adalah bunga yang hidup di air keruh dan berlumpur namun tetap terlihat Indah.

“Semua lagu yang kita tulis di EP ini berdasarkan pengalaman pahit dari masing-masing kita. jadi kita menganggap karya kita di EP ini seperti bunga Seroja. EP ini berisi karya yang kita tulis berdasarkan pengalaman pahit namun dapat menghasilkan karya yang indah setidaknya menurut kami,” ujar Verrel dalam siaran pers tertulisnya, Jumat, 21 Oktober 2022.

William personel lainnya menambahkan cerita di balik proses produksi EP perdana Daun Jatuh. Seroja diciptakan secara bertahap yang awalnya dibuka dengan rilisnya single Momen di bulan Juli 2021. Proses produksi dari single pertama sampai EP rampung memerlukan waktu satu tahun.

“Proses rekaman dilakukan secara bertahap per lagu dan di setiap lagu pada EP ini terdapat keunikan contohnya seperti merekam suara sapu lidi. Selain itu proses produksi dilakukan di tengah pandemi, banyak tantangan dan hal baru yang dihadapi, tetapi proses produksi EP Seroja ini tetap berjalan dengan lancar dan maksimal,” ucapnya.

6 lagu yang masuk ke dalam EP yakni Bungkam’, ‘Malang’, ‘Tak Selaras’, ‘Momen’ dan 2 lagu baru yaitu Biru (focus track) dan Memadam. Keenamnya ditulis oleh semua personil Daun Jatuh dan diproduseri oleh Ibnu Dian dari Matter Halo.

Biru yang menjadi focus track dari EP ini bercerita mengenai titik nadir seseorang dalam hidupnya. Berdurasi 03:57 menit, lagu ini dibuka dengan petikan gitar akustik khas Daun Jatuh.

Official Music Video yang rilis di hari yang sama mengambil kisah seorang pria yang tinggal di pemukiman pinggir laut yang sedang menghadapi persoalan hidup yang begitu berat. ‘Pulang, terpaksa ku memendam semua harap. Kemas semua mimpi dan rencana, yang telah ‘ku catat dan ‘ku perjuangkan’ berikut secuplik lirik dari lagu tersebut.

“Biru itu bercerita mengenai kisah orang dimana dia harus menghadapi kenyataan kalau mimpi dan harapannya musnah. Dia sedang berada di titik terendah dalam hidupnya,”jelas Verrel.

Daun Jatuh berharap penggemarnya yang disebut Hamparan Hijau dan seluruh pendengar musik di Indonesia menyukai karya mereka. Mereka juga berharap karyanya memberikan kekuatan bagi orang-orang yang tengah mengalami masalah hidup.

”Kami berharap dengan hadirnya Seroja teman - teman semua yang mendengarkan akan dikuatkan dan ditemani dengan harapan bahwa hal indah, bermakna, dan berarti bisa juga lahir dan ada melalui kejadian dan peristiwa pahit di hidup kita,” tutup Timothy.